Komisi IX DPR menyoroti fenomena maraknya influencer di media sosial yang menyampaikan kandungan produk obat dan kosmetik. Dalam rapat kerja di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (5/2/2025), Wakil Ketua Komisi IX DPR, Nihayatul Wafiroh atau Ninik, menekankan pentingnya BPOM untuk memberikan informasi resmi melalui kanal resminya, bukan melalui influencer. Ninik mengusulkan agar BPOM lebih aktif menggunakan media sosial resmi mereka untuk mengklarifikasi informasi yang beredar, sehingga masyarakat mendapatkan informasi yang akurat dan terpercaya.
Ketika ditanya oleh Ninik, Kepala BPOM, Taruna Ikrar, menegaskan bahwa BPOM adalah satu-satunya lembaga yang memiliki kewenangan untuk menyatakan kandungan obat, kosmetik, dan makanan. Ikrar menegaskan bahwa BPOM tidak pernah memberikan legitimasi kepada pihak lain, termasuk influencer, untuk menyampaikan informasi tersebut. "Satu-satunya lembaga yang bisa memberi approval itu cuma BPOM. Kedua, BPOM akan segera membuat peraturan untuk mengatur semuanya ini sehingga ada landasan hukum yang tegas," ujar Ikrar.
Ikrar juga menekankan bahwa influencer hingga masyarakat umum dilarang mengumumkan kandungan obat, kosetik, hingga makanan. "Jadi tegas posisi kami di BPOM, tidak mengizinkan influencer-influencer dan masyarakat untuk mengumumkan dengan nyata bahwa itu approval atas nama kami. Dengan demikian, tidak ada keinginan kami untuk memberikan legitimasi ini kepada influencer," pungkasnya.
Ninik menambahkan bahwa BPOM memiliki media sosial resmi yang cukup masif, dan kita juga bisa menggunakan teman-teman yang di Komisi IX. Jadi, ketika ada mulai yang bergejolak, ada influencer mengungkapkan bahwa ini mengandung begini-begini, silakan langsung diklarifikasi di medsos BPOM sehingga tidak ada lagi klarifikasi antar-influencer, tapi informasinya langsung dari BPOM dan kita siap untuk mendistribusikan informasii itu, Pak," kata Ninik.
Ikrar menegaskan bahwa BPOM akan terus berusaha untuk memastikan bahwa informasi yang disampaikan oleh BPom adalah akurat dan terpercaya. "Kami tidak pernah memiliki sifat seperti itu, kami hanya ingin memastikan bahwa informasi yang kami sampaikan langsung dari sumber sumber yang terpercaya," pungkasnya.