Jakarta - Politikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko mengatakan sutradara film dokumenter 'Sexy Killer' sekaligus jurnalis Dandhy Dwi Laksono yang ditangkap Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya diizinkan kembali ke kediamannya, di Pondokgede, Bekasi, Jawa Barat.
Cuitan Budiman Sudjatmiko terkait Dandhy Laksono. (Foto: Twitter/@budimandjatmiko)
"Barusan @Dandhy_Laksono sdh diperbolehkan pulang," ujar dia seperti dikutip Tagar dalam Twitter pribadinya @budimandjatmiko pada Jumat, 27 September 2019.
Cuitan Budiman Sudjatmiko terkait Dandhy Laksono. (Foto: Twitter/@budimandjatmiko)
Seusai penangkapan terhadap Dandhy, aktivis '98 ini memang mengupdate pemeriksaan terhadap pendiri WatchdoC Documentary tersebut. Dari mulai menghubungi orang di Polda Metro Jaya pada 1.14, Jumat dini hari.
"Saya sdh kontak orang di Mapolda. Moga2 ada yg bisa kita perbuat," tuturnya.
Cuitan Budiman Sudjatmiko terkait Dandhy Laksono. (Foto: Twitter/@budimandjatmiko)
Satu jam kemudian, ia membalas cuitan warganet bahwa Dandhy ditemani oleh rekan-rekan dari Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI), dan lainnya.
Budiman pun mengaku telah bertemu dengan aktivis Hak Azasi Manusia (HAM) itu di Polda Metro Jaya.
"Ya @Dandhy_Laksono masih diperiksa. Td cuma sempat sebentar menemuinya," ucapnya.
Cuitan Budiman Sudjatmiko terkait Dandhy Laksono. (Foto: Twitter/@budimandjatmiko)
Budiman termasuk salah satu orang yang menolak penangkapan terhadap Dandhy. Seusai mengetahui rekan debatnya ditangkap ia mencuitkan penolakan.
"Sangat sedikit orang yg cerewet di twitter yg berani mempertanggungjawabkannya dlm debat. @Dandhy_Laksono adalah salah seorang yg sedikit itu, berdebat tatap muka dgn pinsip (opini2nya meskipun kerap berbeda dgn saya) & harga diri. Saya menolak penangkapannya," ujarnya.
Penangkapan Dandhy pada Kamis malam, menuai penolakan dari berbagai aktivis. Tak terkecuali warganet yang menuliskan #BebaskanDandhy hingga menjadi trending topic Twitter Indonesia. []