Nusa Dua, Bali - Kuta Selatan memiliki sederet lokasi wisata yang sudah terkenal keindahannya. Salah satunya adalah Bukit Timbis yang berada di wilayah Desa Kutuh, Nusa Dua, Bali.
Bukit Timbis menyajikan spot terbaik untuk menikmati view lautan luas. Dari bukit ini, terlihat juga aktivitas yang ada di Pantai Pandawa. Bukit Timbis menjadi spot idaman bagi para atlet paralayang yang ingin terbang di Kuta Selatan.
Atlet paralayang terbang di Bukit Timbis. (Foto: Tagar/Luqman Hakim)
Bodhi Asoka Suprana menjadi salah satu pegiat paralayang yang sudah lama menjamahi Bukit Timbis. Dia sudah take off dari tempat ini, bahkan sebelum bangunan-bangunan besar mulai merambah Kuta Selatan.
"Sekarang masih bagus, tapi dulu jauh lebih indah lagi. Awal-awal terbang di sini belum banyak bangunan besar seperti sekarang. Jadi ketika di atas masih benar-benar menikmati," ucap Bodhi Asoka, Sabtu, 17 Agustus 2019.
Wisatawan dari Asia Timur berpose di spot sangkar burung Bukit Timbis. (Foto: Tagar/Luqman Hakim)
Bodhi bercerita, Ketut Manda merupakan atlet paralayang lokal yang mengembangkan tempat ini. Pengembangan sudah dilakukan sejak 1995, setelah Ketut Manda mendapat ilmu dari atlet luar negeri.
Bodhi masih ingat saat Indonesia sukses menjadi juara Asian Beach Games 2008. Dengan raihan tujuh emas, dua perak, dan dua perunggu, Indonesia mengungguli Tiongkok, Thailand, Korea Selatan hingga Jepang.
Lokasi mendarat paralayang di Bukit Timbis. (Foto: Tagar/Luqman Hakim)
"Inilah saksi sejarah saat kita jadi juara umum. Padahal, saat itu nama Indonesia belum begitu diperhitungkan. Ada Tiongkok dan Jepang yang rankingnya bisa di atas," tuturnya.
Pemerintah Desa Kutuh cukup rajin dalam memperkenalkan dan mengembangkan potensi wisata di wilayahnya. Terbaru, mereka bersama TNI Angkatan Udara menggelar kejuaraan paralayang bertajuk Paragliding Accuracy Asian Cup (PGAAC), Jumat-Sabtu, 16-18 Agustus 2019.
Keindahan view laut yang bisa dilihat dari Bukit Timbis. (Foto: Tagar/Luqman Hakim)
Seratusan atlet datang dari berbagai wilayah di Indonesia, bahkan dari negara lain, seperti India, Korea Selatan, Singapura dan Rumania. Beberapa di antaranya bahkan sudah masuk jajaran teratas dunia untuk nomor akurasi.
Selain untuk kalangan profesional, saat ini juga ada banyak jasa yang menawarkan terbang tandem. Jadi, bagi yang belum menguasai ilmu paralayang, mereka tetap bisa terbang, menikmati view yang sangat indah di kawasan ini.
Selain dari Bukit Timbis, lokasi di sekitarnya juga biasa dimaksimalkan untuk take off. Setelah terbang sepuluh hingga lima belas menit, mereka akan mendarat di pantai-pantai yang ada di bawah bukit, salah satunya Pantai Pandawa. []