Jakarta - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menasihati Agus Harimurti Yudhoyono agar bersabar menghadapi masalah yang menghimpit Partai Demokrat, posisi AHY sebagai Ketua Umum Demokrat dijegal Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko, sehingga kini ada dualisme kepemimpinan Partai Demokrat. Ketua Umum AHY dan Ketua Umum Moeldoko hasil Kongres Luar Biasa Deli Serdang.
Nasihat Jusuf Kalla itu diceritakan AHY dalam siaran pers Partai Demokrat, Minggu, 14 Maret 2021, setelah AHY bersilaturahmi ke kediaman Jusuf Kalla. "Terkait permasalahan yang terjadi di tubuh Partai Demokrat akhir-akhir ini, JK berpesan agar AHY dan pimpinan Partai Demokrat bersabar. Beliau bercerita bahwa Partai Golkar juga pernah mengalami hal serupa."
Jusuf Kalla juga berpesan agar Agus Yudhoyono terus menjalin silaturahmi dan komunikasi dengan tokoh-tokoh politik maupun tokoh-tokoh nasional lainnya. Jusuf Kalla juga disebut menyatakan Partai Demokrat sudah baik dalam memberi contoh tentang regenerasi di partai politik, juga penting untuk tetap memikirkan pemilih tradisional.
Agus Harimurti Yudhoyono mengucapkan terima kasih telah bersedia menerima kunjungannya. Menurut AHY,Partai Demokrat memiliki hubungan sejarah politik yang sangat baik dengan Jusuf Kalla, karena Jusuf Kalla pernah menjadi wakil presiden mendampingi Susilo Bambang Yudhoyono dalam rentang waktu 20 Oktober 2004 - 20 Oktober 2009. Partai Demokrat juga menilai sudah menjadi mitra strategis Partai Golkar saat dipimpin Jusuf Kalla sebagai Ketua Umum.
Agus Yudhoyono mengunjungi Jusuf Kalla untuk memohon saran dan masukan terkait perkembangan dinamika ekonomi dan sosial-politik nasional saat ini.
JK berpesan agar AHY dan pimpinan Partai Demokrat bersabar. Beliau bercerita bahwa Partai Golkar juga pernah mengalami hal serupa.
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono bersilaturahmi ke kediaman Jusuf Kalla atau, Minggu, 14 Maret 2021. (Foto: Tagar/Instagram @agusyudhoyono)
AHY mengunggah foto pertemuannya dengan Jusuf Kalla di akun Instagram @agusyudhoyono, dengan catatan sebagai berikut.
"Tadi pagi, saya didampingi Sekjen Partai Demokrat Bung Teuku Riefky Harsya, Wasekjen Mas Agust Jovan Latuconsina, Wabendum Bung Lokot Nasution, dan Deputi Balitbang Bung Syahrial Nasution bersilaturahmi ke kediaman Wakil Presiden ke-10 dan ke-12, Bapak M. Jusuf Kalla (Pak JK).
Kedatangan kami pagi ini utamanya adalah untuk bersilaturahmi. Partai Demokrat memiliki hubungan sejarah politik yang sangat baik dengan Pak JK. Di mana Pak JK pernah menjadi Wakil Presiden mendampingi Bapak SBY, dan juga Demokrat menjadi mitra strategis bagi Partai Golkar saat dipimpin oleh Pak JK sebagai Ketua Umum. Kebersamaan itu telah tercatat oleh sejarah demokrasi modern di Indonesia.
Tadi kami banyak berdiskusi tentang masalah kebangsaan, khususnya perkembangan dinamika ekonomi dan sosial-politik nasional saat ini. Beliau juga memberikan wejangan dan support moril bagi kami di Partai Demokrat untuk terus memperjuangkan nilai-nilai demokrasi dan harapan rakyat.
Terima kasih Pak JK atas sambutan dan diskusinya pagi ini. Semoga Bapak sehat selalu."
Sebelumnya, sekelompok pendiri Partai Demokrat yang berbeda pendapat dengan Agus Harimurti Yudhoyono, menggelar Kongres Luar Biasa di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat, 5 Maret 2021 yang kemudian menetapkan Moeldoko sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.
Kubu AHY dan kubu Moeldoko sama-sama mengklaim pihaknya yang sah, konstitusional. Kelompok AHY mendasarkan diri pada Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga Partai Demokrat tahun 2020, Kelompok Moeldoko mendasarkan diri pada Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga tahun 2005.