Cara Mencegah Anak Stunting Bagi Ibu Hamil

Langkah awal mencegah anak stunting dilakukan oleh ibu hamil sejak masa kandungan nol bulan
Haryono, Kasie Kega dan Gizi pada Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) saat menjelaskan tentang Stunting di kabupaten Aceh Barat Daya, Aceh. (Foto: Tagar/Syamsurizal)

Aceh Barat Daya – Kasus stunting yang menimpa anak usia dini dapat dicegah dengan beberapa langkah. Langkah awal lebih efektif dilakukan oleh ibu hamil sejak masa kandungan nol bulan.

“Sejak nol bulan seorang ibu hamil harus memulai langkah pencegahannya,” kata Haryono, Kasie Kega dan Gizi Dinas Kesehatan Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh, Senin, 24 Februari 2020 di Aceh.

Bayi langsung diberikan ASI sejak baru lahir, ibu hamil juga harus diberikan vitamin A selama masa Nifas.

Seorang ibu hamil, lanjutnya, harus memperhatikan beberapa poin pencegahan seperti memperhatikan asupan gizi beragam dan lengkap dengan nilai gizi dan konsumsi makanan tambahan bagi ibu hamil yang Kurang Energi Kronik (KEK), melakukan pemeriksaan teratur minimal empat kali selama masa kehamilan. “Juga tidak kalah penting diperhatikan Sanitasi air bersih,” katanya.

Haryono mengatakan, ketika bayi sudah lahir langkah pencegahan yang harus dilakukan adalah dengan melakukan pemberian ASI eksklusif sampai enam bulan usia bayi, memperhatikan makanan tambahan pada balita di Posyandu, memberikan vitamin A pada bulan Februari dan Agustus dan Imunisasi lengkap.

“IMD (Inisiasi menyusui dini) ini penting diperhatikan, bayi langsung diberikan ASI sejak baru lahir, ibu hamil juga harus diberikan vitamin A selama masa Nifas,” ujar Haryono.

Pada dasarnya, terang Haryono pencegahan sudah harus dilakukan sejak usia nol bulan kehamilan sampai dua tahun atau seribu hari pertama kehidupan. Terhadap balita pengidap stunting sangat penting diperhatikan asupan makanan tambahan bagi yang mengalami kasus kurang gizi, penting juga diperhatikan Sanitasi air bersih dan beberapa langkah lain.

Dia mengaku dinas rutin melakukan beragam program sebagai langkah pencegahan guna menekan angka stunting di kabupaten Aceh Barat Daya. Langkah ini berupa penimbangan rutin di posyandu tiap bulan, pemberian makanan tambahan, pemberian imunisasi dan pemulihan di posyandu.

“Termasuk pemeriksaan rutin untuk Ibu hamil KEK, penyuluhan tentang stunting di masyarakat, peningkatan kapasitas petugas kesehatan dan kader Posyandu,” tuturnya.

Lebih lanjut Haryono mengatakan, data yang dirangkum pihaknya, angka kasus stunting tahun 2019 di Abdya meningkat dibandingkan tahun 2018. Jika tahun 2018 hanya 315 kasus, di tahun 2019 berjumlah 832 kasus.

“Ini data kasus sunting pada balita usia nol sampai lima tahun ya,” ujanya.

Jumlah tersebut merupakan data yang diterima dari seluruh Puskesmas di Abdya, tercatat, Puskesmas Kecamatan Lembah Sabil 13 kasus, Puskesamas Kecamatan Manggeng dua kasus, dua Puskesmas Kecamatan Tangan-Tangan 65 kasus, Puskesmas Kecamatan Setia 40 kasus, Puskesmas Blangpidie 117 kasus, Dua Puskesmas Susoh 66 kasus Puskesmas Jeumpa 156 kasus, dua Puskesmas Kuala Batee 365 kasus dan dua Puskemas Babahrot 8 kasus.

“Kita terus melakukan langkah-langkah pencegahan dan melakukan sosialisasi,” katanya. []

Baca juga: 


Berita terkait
Ratusan Anak di Subulussalam Aceh Alami Stunting
Sebanyak 201 kasus anak stunting sepanjang tahun 2019 di Subulussalam, Aceh. Masyarakat diminta tidak menganggap remeh.
Omnibus Law Bisa Jadi Solusi Stunting dalam Negeri
Peneliti CIPS Felippa Ann Amanta mengungkapkan Omnibus Law RUU Cipta Kerja berpeluang menjadi salah satu solusi menurunkan fenomena stunting.
Data Stunting Kecamatan Terisolir di Maluku Berbeda
Data stunting di Kecamatan terisolir di Maluku berbeda dengan data di Kabupaten.
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.