TAGAR.id, Jakarta - Cara minum teh yang direkomendasikan ahli kesehatan adalah menyesapnya dalam keadaan hangat suam-suam kuku. Sedangkan yang direkomendasikan untuk tidak dilakukan adalah minum teh terlalu panas karena berisiko terkena penyakit kanker kerongkongan.
Hal tersebut terungkap dalam studi International Journal of Cancer di penghujung September 2019.
Untuk sampai pada temuan itu, para peneliti mengamati 50.045 orang berusia 40-75 tahun di Golestan, Iran, untuk periode rata-rata 10,1 tahun. Penelitian dilakukan dalam rentang waktu 2004-2017.
Ilustrasi - Teh. (Foto: Pixabay/Pexels)
Suhu teh yang diminum peserta, dibagi menjadi dua kategori, yaitu sangat panas (60 ° C ke atas) dan suam-suam kuku (di bawah 60 ° C).
Hasil penelitian menunjukkan mereka yang minum 700 ml atau lebih teh sangat panas setiap hari, berpeluang 90 persen lebih tinggi terkena kanker esofagus, dibandingkan dengan peserta yang mengonsumsi kurang dari 700 ml teh suam-suam kuku.
Studi tersebut juga mempertimbangkan waktu menuangkan teh sebelum meminumnya, yakni dalam skala dua-enam menit.
Kanker kerongkongan pada umumnya dimulai pada sel-sel yang melapisi bagian dalam kerongkongan. Kanker ini disebut sebagai salah satu penyebab paling umum kematian di seluruh dunia.
Gejala di antaranya penurunan berat badan, nyeri dada, kesulitan menelan, gangguan pencernaan, mulas, batuk, dan suara serak. []