Jakarta – Financial Planner Hiwaman Adhi menjelaskan faktor utama para pegiat saham sering terjadinya kerugian adalah karena kurangnya dasar ilmu memadai, serta tanpa didasari analisis yang tak sedikit membuat orang tergiur dengan tawaran harga saham yang selalu tinggi.
“Trader ada juga yang dadakan sehingga mereka lebih cenderung untuk mengejar instan jadi kurang persiapan, kurang analisisnya, kurang pengetahuannya dan kurangnya jam terbangnya ketimbang mereka akan menjadi sebuah value investor , seorang investor yang memang meniti berat pada value atau nilai dari perusahaan investasi yang ditanamkan,” kata Himawan Adhi dalam wawancara di kanal Youtube Tagar TV, pada Selasa, 22 Maret 2022.
Apakah perusahaan bisnisnya dibiayai oleh hutang atau dibiayai oleh modal yang disetorkan, maka ini bisa dilihat nanti di laporan keuangannya bahwa perusahaan ini Debt To Equity Ratio.

Dalam wawancara tersebut Himawam Adhi menjelaskan agar terhindarnya dari kerugian syarat utama, yaitu adalah timing. menargetkan berapa besar keuntungan yang akan di dapat.
- Baca Juga: Cara Buka Rekening Saham Online Mandiri Sekuritas
- Baca Juga: Cara Membaca Bid dan Offer dalam Trading Saham
Syarat lain adalah dengan menguatkan analisis teknikal membaca indikator kemudian melihat trending serta menghindari terdapat 22 saham yang masuk dalam papan pemantauan khusus dari 778 saham yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia, per tanggal 22 Maret 2022
Himawan Adhi mengatakan analisis fundamental saham terpenting adalah untuk memahami kondisi perusahaannya secara langsung. Mulai dari melihat kinerja serta strategi dalam mengait marketnya. Kemampuan bersaing serta berinovasi juga menjadi pertimbangan dalam menganalisis.
Beberapa ciri perusahaan sehat adalah melihat dari rasio bisnis keuangan perusahaan tersebut maka akan bisa dilihat awal mula panjangnya terbentuk sistem keuangan bisnis tersebut.
“Apakah perusahaan bisnisnya dibiayai oleh hutang atau dibiayai oleh modal yang disetorkan, maka ini bisa dilihat nanti di laporan keuangannya bahwa perusahaan ini Debt To Equity Ratio (DER),” ujarnya.
- Baca Juga: Mengenal Saham Syariah dan Cara Investasinya
- Baca Juga: Para Investor Harus Tau, Ini Cara Atasi Saham Nyangkut
Himawan Adhi menjelaskan agar tak terjebak dan memberikan ciri-ciri emiten yang kinerja buruk dari sisi fundamental terlihat dari laporan keungan perusahaan tersebut yang selalu merosot, mempunyai sebuah hutang yang lebih besar dari asetnya.
Kemudian penjualan yang selalu menurun dibandingkan dengan tahun- tahun sebelumnya lalu produk ataupun kurs bisnisnya yang tak akan pernah naik dan termasuk dalam papan pantauan khusus.
(Drie An Naas Setyo)