Cara Terbaik Saat Orang terdekat Terjerat PCC Atau ‘Obat’ Lain

Ketika narkoba menawarkan surga palsu, sudah seharusnya kita menunjukkan surga yang asli: rumah yang penuh kasih.” - Xavier Quentin Pranata
Pil Narkoba. Ketika narkoba menawarkan surga palsu, sudah seharusnya kita menunjukkan surga yang asli: rumah yang penuh kasih.” - Xavier Quentin Pranata. (Foto: Ist)

Jakarta ( Tagar 18/9/2017) - Pil koplo kembali menjadi trending topic setelah puluhan murid menggelepar di Kendari, Sulawesi Tenggara, saat menenggak pil PCC. Berita memprihatikan ini langsung menyeruak naik ke tingkat nasional.

Pil ini sebenarnya bukan narkoba jenis baru melainkan obat penenang dosis tinggi. Meskipun begitu, saat dikonsumsi tanpa resep dokter, akibatnya fatal. Meninggalnya beberapa siswa akibat PCC membuat para guru—terlebih ortu—khawatir dengan buah hati masing-masing.

Jika anak-anak kita terjebak, terjerumus atau membenamkan diri dalam ‘obat’ jahanam ini, apa tindakan terbaik untuk meredam?

Pertama, Panik Is A Big NO! Kapan pun dan di mana pun, kepanikan justru membuat tekanan darah kita naik. Korban bertambah. Untuk apa?

Kedua, Marah, apa ada gunanya? Kitab Suci mencatat, anak yang hilang yang telah menghabiskan uang orangtuanya dengan berfoya-foya tidak dimarahi seketika dia pulang ke rumah. Seandainya dia dimarahi habis-habisan, kisahnya berakhir beda. Bukan saja dia tidak bertobat, tetapi justru semakin dalam terhisap dalam perbuatan laknat. Mata gelap membuat kita melakukan apa saja yang gelap-gelap juga.

Ketiga, Penerimaan tanpa syarat, meskipun berat, jauh lebih bermanfaat. Kasih itu menutupi banyak sekali dosa. Ingat, bukan menutup-nutupi, tetapi menutupi. Saya lebih suka memakai kata ‘melingkupi’. Jika anak kita pulang kedinginan, selimut dan kasih yang melingkupinya membuatnya merasa aman, nyaman dan terlindungi. Kesalahan yang dibalas dengan kesalahan berujung kehancuran.

Saya teringat ucapan Donald Lyn Frost yang berkata, “Drugs take you to hell, disguised as heaven.” Ketika narkoba menawarkan surga palsu, sudah seharusnya kita menunjukkan surga yang asli: rumah yang penuh kasih.

Kalau begitu, apa dibiarkan? Tentu tidak. Di saat anak-anak kita sudah pulih, kita bisa menasihatinya dan memastikan agar dia tidak mengulang perbuatannya. Kesadaran akan kesalahan sendiri adalah penangkal yang baik dari kecanduan untuk melakukan kebodohan yang sama.

Keempat, Minta Tuhan untuk memberi kita kekuatan sekaligus hikmat dalam mengajar dan mendidik anak kita sendiri. Melibatkan kembali anak dalam keluarga besar membuatnya mengerti bahwa lingkungan terbaik baginya dan masa depannya adalah keluarga yang penuh kasih. Bukankah begitu?

“Ketika narkoba menawarkan surga palsu, sudah seharusnya kita menunjukkan surga yang asli: rumah yang penuh kasih.”

- Xavier Quentin Pranata

(rif)

Berita terkait
0
Harga Emas Antam di Pegadaian, Senin 4 Juli 2022
Harga emas hari ini, Senin, 2 Juli 2022, di Pegadaian untuk logam mulia Antam ukuran 1 gram mencapai Rp 1.026.000.