TAGAR.id, Jakarta - Menurut informasi dari idibaa.org, salah satu gangguan kesehatan yang dapat terjadi pada wanita adalah abses payudara. Kondisi medis yang dikenal sebagai abses payudara adalah ketika puting mengalami kemerahan, pembengkakan, nyeri, demam, dan keluarnya nanah dari puting.
IDI merupakan singkatan dari Ikatan Dokter Indonesia. Organisasi ini merupakan wadah profesi bagi para dokter di Indonesia. IDI Kota BAA merupakan cabang dari organisasi profesi kedokteran di Indonesia yang bertujuan untuk memfasilitasi dan mendukung para dokter di wilayah ini.
IDI Kota BAA berkomitmen untuk meningkatkan akses layanan kesehatan berkualitas di daerah yang memiliki tantangan kesehatan kompleks. IDI Kota BAA secara teratur mengadakan layanan medis keliling dengan dokter spesialis dari berbagai bidang untuk membantu masyarakat di daerah terpencil.
- Baca Juga: 7 Tips Mengencangkan Payudara dengan Alami
Saat ini IDI Kota BAA sedang melakukan penelitian terkait kondisi abses payudara serta pengobatan yang tepat bagi penderitanya.
Apa saja ciri-ciri terjadinya abses payudara?
Dilansir dari laman https://idibaa.org, abses payudara adalah kondisi medis yang ditandai dengan pembentukan kantung berisi nanah di dalam jaringan payudara, biasanya akibat infeksi. Berikut adalah beberapa ciri-ciri terjadinya abses payudara meliputi:
1. Adanya benjolan di payudara
Terdapat benjolan yang terasa lunak saat disentuh dan dapat digerakkan, meskipun pada beberapa kasus, benjolan ini mungkin tidak dapat diraba jika tumbuh lebih dalam di jaringan payudara.
2. Nyeri pada payudara
Rasa nyeri yang signifikan pada area payudara yang terinfeksi, sering kali disertai dengan rasa hangat saat disentuh.
3. Kemerahan serta pembengkakan
Kulit di sekitar area abses biasanya berwarna kemerahan dan tampak bengkak, menunjukkan adanya peradangan.
4. Demam tinggi
Suhu tubuh seseorang yang meningkat secara signifikan di atas nilai normal, atau lebih dari 39,4° Celcius, disebut demam tinggi. Banyak faktor dapat menyebabkan demam tinggi, seperti infeksi bakteri atau virus, kondisi inflamasi, atau reaksi terhadap vaksin. Penderita abses payudara dapat mengalami demam tinggi, menggigil, serta gejala tidak enak badan seperti kelelahan dan mual.
5. Keluarnya nanah
Munculnya nanah dari puting susu atau keluarnya cairan abnormal lainnya dapat menjadi tanda abses.
Apa saja obat untuk mengobati abses payudara?
Ikatan Dokter Indonesia Kota BAA telah merangkum beberapa obat dan prosedur medis direkomendasikan untuk mengatasi infeksi dan meredakan gejala. Berikut adalah jenis obat yang umum digunakan meliputi:
1. Obat Antibiotik
Cephalexin adalah salah satu antibiotik yang dapat mengurangi abses payudara. Anda dapat mengambil obat ini dalam dosis 500 mg selama sepuluh hingga empat belas hari, dengan dosis yang diberikan tiap enam jam sekali. Wanita yang tidak menyusui juga dapat mengalami abses payudara.
2. Obat Pereda Nyeri
Salah satu obat pereda nyeri seperti Paracetamol dan Ibuprofen yang dapat mengurangi rasa sakit abses payudara. Ibuprofen dapat digunakan untuk meredakan nyeri abses payudara.
3. Prosedur Medis
Selain mengonsumsi obat, dokter mungkin akan melakukan Insisi dan Drainase. Jika abses besar atau tidak dapat diatasi dengan aspirasi, dokter mungkin melakukan sayatan kecil untuk membuang nanah pada payudara.
Selama pengobatan, penting bagi pasien untuk tetap beristirahat, menjaga pola makan yang baik, dan tetap terhidrasi. Ibu menyusui tetap dapat menyusui dari payudara yang tidak terinfeksi, tetapi tidak dari payudara yang mengalami abses untuk mencegah penularan infeksi.