Jakarta - Jerman akan mewajibkan penggunaan masker di area publik untuk memerangi penyebaran virus corona Covid-19. Bremen menjadi wilayah federal terakhir yang mendukung kebijakan wajib masker, senat diharapkan menyampaika keputusann ini pada Jumat, 23 April 2020
Pemerintah Jerman akan mewajibkan pemakaian masker saat berada di transportasi umum. Hampir semua negara bagian juga akan mewajibkan masker ketika berbelanja. Kanselir Angela Merkel menginstruksi wajib masker pada Minggu lalu, ketika ia melonggarkan aturan lockdown.
Sebanyak 16 negara bagian di Jerman akan mewajibkan pemakaian masker di transportasi umum.
Baca Juga: Corona di Jerman: 120.479 Positif dan 2.673 Kematian
Aturan baru ini mulai berlaku di sebagian besar negara bagian pada Senin depan, setelah mendapat persetujuan dari legislatif setempat. Namun pemberlakuan itu berbeda antara satu negara bagian dengan yang lain. Sebanyak 16 negara bagian akan mewajibkan pemakaian masker di transportasi umum.
Sementara Berlin tidak mewajibkan pemakaian masker ketika berbelanja. Di negara bagian utara Mecklenburg - Western Pomeranian, memberlakukan denda 25 euro kepada warga yang tak memakai masker saat di angkutan umum. Sementara negara-negara bagian lain belum memberlakukan sanksi hukum.
Tiap negara memiliki kebijakan yang berbeda dalam aturan pemakaian masker. Awal bulan ini Austria mewajibkan warganya memakai masker ketika berbelanja. Sebaliknya aturan di Swiss lebih longgar, tak ada kewajiban penggunaan masker.

Lembaga vaksin federal Jerman menyetujui uji klinis untuk kemungkinan vaksin yang melibatkan manusia pada hari Rabu.
Seperti diberitakan dari BBC News, Kamis, 23 April 2020, Robert Koch Institute (RKI) Jerman mengkonfirmasi ada 145.694 kasus positif dan 4.879 kematian. Data Rabu, 22 April menunjukkan hari kedua berturut-turut terjadi peningkatan kasus infeksi baru, dengan jumlah kematian yang meningkat dari 194 pada Selasa menjadi 281 orang. Universitas Johns Hopkins di AS menyebutkan, jumlah kematian akibat Covid-19 d Jerman mencapai 5.117 orang.
Lembaga vaksin federal Jerman menyetujui uji klinis untuk kemungkinan vaksin yang melibatkan manusia pada hari Rabu. Sekitar 200 sukarelawan sehat berusia antara 18 dan 55 akan diuji dengan varian obat, yang dikembangkan oleh raksasa farmasi Amerika Serikat, Pfizer dan perusahaan Jerman, BioNTech.
Simak Pula: Kanselir Jerman Angela Merkel Menjalani Swakarantina
Para ilmuwan di Universitas Oxford akan memulai uji coba virus corona pada manusia pada hari Kamis, kata pemerintah Inggris. Uji coba terpisah juga berlangsung di kota Seattle di AS.[]