Cerita Kedekatan Luhut dengan Jokowi

Luhut bercerita kalau dulu, Jokowi harus menunggu untuk bertemu dengannya, kini berbalik.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: Istimewa)

Jakarta, (Tagar 25/2/2019) - Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan ternyata telah mengenal baik Presiden Joko Widodo (Jokowi) sejak 12 tahun lalu. Lama, sebelum Jokowi menjadi orang nomor satu di Indonesia.

Luhut bercerita kalau dulunya, Jokowi harus menunggu untuk bertemu dengannya. Kini berbalik, Joko Widodo sekarang menjadi atasannya.

"Pak Jokowi dulu kalau datang ke kantor saya, dia yang nunggu. Saya bilang, Mas Joko, tunggu sebentar saya masih rapat," ujar Luhut dalam acara deklarasi dukungan Alumni Theresia di Hotel Alila Pecenongan, Jakarta pada Sabtu (23/2) kemarin.

Kini keadaan terbalik. "Saya yang nunggu beliau," kata Luhut disambut tepuk tangan ratusan peserta deklarasi yang hadir.

Sebagai pembantu Presiden, Luhut kerap menjadi orang yang paling vokal dalam membela kebijakan-kebijakan Jokowi. Pensiunan Jenderal TNI itu kerap menangkis serangan kritik kubu oposisi. Terutama pada tahun politik seperti saat ini.

Diolah dari berbagai sumber, berikut adalah cerita awal mula kedekatan Luhut Binsar Panjaitan dengan Jokowi.

Perkenalan bermula saat Luhut mencari pengusaha kayu, bertemu Jokowi yang saat itu menjabat sebagai Wali Kota Solo.

"Saya dikenalkan waktu dia jadi Wali Kota. Kemudian kita bikin dengan anaknya, perusahaan, karena dia jadi wali kota. Perusahaan finishing furnitures," kata Luhut pada Mei 2014.

Awal perkenalan itu lah yang membuat Luhut dekat dengan Jokowi. Ia bahkan memutuskan menjadi Tim Sukses Jokowi-JK meski sudah lama kenal dengan capres Prabowo Subianto.

"Saya lihat Jokowi orang yang sederhana, jujur, bersahaja, tapi pinter. Dia juga dari keluarga Islam yang benar," aku Mantan Dewan Pertimbangan Partai Golkar itu.

Masuk dalam tim sukses, Luhut bertugas menjadi pengarah untuk pasangan Jokowi-JK saat itu.

Luhut juga diketahui membentuk tim yang disebut Tim Bravo Lima yang berisi pensiunan jenderal dan relawan sipil. Hasilnya, Jokowi-JK memenangi pemilu yahun 2014 dan melesat menuju kursi Presiden dan Wakil Presiden.

Selepas Pilpres 2014, Luhut dipercaya menduduki posisi strategis sebagai pembantu presiden. Pada 12 Agustus 2015 ia ditunjuk menjadi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan menggantikan Tedjo Edhy Purdijatno.

Dalam reshuffle Kabinet Kerja Jilid II pada tanggal 27 Juli 2016, dia diangkat lagi menjadi Menteri Koordinator Kemaritiman menggantikan Rizal Ramli.

Luhut juga pernah menjadi pejabat sementara (Plt) Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), sampai akhirnya Menteri ESDM diisi oleh Ignasius Jonan.[]

Berita terkait
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu