Jakarta - Teks Proklamasi kemerdekaan yang dibacakan pada 17 Agustus 1945 ternyata mengalami perubahan, sebelum akhirnya seperti yang diketahui sekarang.
Teks atau naskah Proklamasi Klad asli tulisan tangan Soekarno, dan hasil gubahan (karangan) Mohammad Hatta dan Raden Achmad Soebardjo Djojoadisoerjo.
Sementara yang merumuskan Proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia adalah Tadashi Maeda, Tomegoro Yoshizumi, S. Nishijima, S. Miyoshi, Mohammad Hatta, Soekarno, dan Achmad Soebardjo.
Para pemuda yang berada di luar forum rapat meminta supaya teks Proklamasi bahasanya keras. Namun pihak Jepang tak mengizinkan.
Beberapa kata yang dituntut adalah "penyerahan", "dikasihkan", diserahkan", atau "merebut". Akhirnya yang dipilih adalah "pemindahan kekuasaan".
Setelah dirumuskan dan dibacakan di rumah orang Jepang, isi Proklamasi pun disiarkan di radio Jepang. Berikut teksnya.
Proklamasi
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal2 jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara saksama dan dalam tempoh jang sesingkat-singkatnja.
Mirisnya saat itu, naskah Proklamasi Klad ini tidak diarsipkan, bahkan berada di tempat sampah di rumah Laksamana Muda Tadashi Maeda sebelum akhirnya B.M. Diah menyelamatkan naskah bersejarah itu.
B.M. Diah kemudian menyimpannya selama 46 tahun, hingga diserahkan kepada Presiden Soeharto di Bina Graha pada 29 Mei 1992.
Teks proklamasi. (foto: Wikipedia)
Naskah setelah dirubah
Teks naskah Proklamasi yang telah mengalami perubahan kemudian disebut naskah "Proklamasi Otentik".
Naskah ini hasil ketikan tokoh muda yang ikut dalam persiapan Proklamasi Mohamad Ibnu Sayuti Melik.
P R O K L A M A S I
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara saksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05
Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta.
Djakarta, 17 - 8 - '05
Wakil2 bangsa Indonesia.
Ketika Soekarno bersama tokoh-tokoh yang merumuskan naskah Proklamasi menuju ke serambi muka. Soekarno memulai membuka pertemuan dengan membacakan naskah Proklamsi yang masih merupakan konsep.
Selanjutnya Soekarno meminta hadirin untuk menandatangani naskah Proklamasi selaku wakil-wakil bangsa Indonesia. Namun, hal itu ditolak tokoh muda karena banyak tokoh tua yang hadir merupakan antek Jepang.
Sukarni, salah seorang golongan muda, mengusulkan agar yang menandatangani naskah Proklamasi cukup Soekarno-Hatta atas nama bangsa Indonesia. Setelah usulan Sukarni disetujui, Soekarno meminta kepada Sajuti Melik untuk mengetiknya.
Berikut naskah Proklamasi otentik hasil ketikan Sajuti Melik:
P R O K L A M A S I
Kami bangsa Indonesia dengan ini menjatakan kemerdekaan Indonesia.
Hal-hal jang mengenai pemindahan kekoeasaan d.l.l., diselenggarakan
dengan tjara saksama dan dalam tempo jang sesingkat-singkatnja.
Djakarta, hari 17 boelan 8 tahoen 05
Atas nama bangsa Indonesia.
Soekarno/Hatta.
Pembacaan Proklamasi
Proklamasi dibacakan dilaksanakan di rumahnya, Jalan Pegangasan Timur No. 56. Kediaman Soekarno saat itu.
Sebelumnya, ada yang mengusulkan Proklamasi agar dibacakan di lapangan Ikada, namun dikhawatirkan akan adanya bentrokan rakyat dengan militer Jepang. []