Mataram - Pemerintah China telah merilis data sekuensing genom Covid-19 yang ditemukan di Beijing. Penelitian awal menunjukan virus tersebut merupakan jenis strain Eropa.
Informasi terkait investigasi tersebut tersebut telah diterima oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). WHO kemudian meminta China untuk merilis urutan genetik dari Covid-19 yang ditemukan di Beijing.
"Menurut hasil studi genomik dan epidemiologis awal, virus ini berasal dari Eropa, tetapi berbeda dari virus yang saat ini menyebar di Eropa," kata pejabat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China (CDC) Zhang Yong, mengutip Reuters.
Baca Juga: WHO: Dunia Dalam Fase Baru Bahaya Virus Covid-19
Kepala Ahli Epidemiologi CDC Wu Zunyo menyatakan, meskipun virus corona yang ditemukan di Beijing diduga strain Eropa, bukan berarti virus tersebut langsung berasal dari negara-negara Eropa.
Tidak jelas siapa, atau barang apa, yang membawa virus ini ke Beijing.
Wu menduga ada beberapa orang atau benda di luar kota yang telah telah terpapar Covid-19 kemudian secara tidak sengaja membawa dan menyebarkan virus tersebut ke pasar makanan grosir di Beijing, Xinfadi.

"Tidak jelas siapa, atau barang apa, yang membawa virus ini ke Beijing," kata Wu dalam suatu wawancara televisi, Jumat, 19 Juni 2020.
Sementara itu, pihak WHO meminta untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut terkait temuan baru tersebut. Pakar darurat WHO, Mike Ryan mengatakan strain dan virus bergerak di seluruh dunia.
"Jadi saya pikir (temuan) itu tidak menunjukkan bahwa Eropa adalah asal dari penyakit itu tersebut. Apa yang dikatakannya adalah penyakit ini kemungkinan besar diimpor dari luar Beijing di beberapa titik," ujar Ryan.
Dia juga mengatakan penting untuk mengetahui kapan virus itu tiba di Beijing, berapa banyak yang terinfeksi, dan faktor apa saja yang memperkuat penyebarannya. Namun, Ryan meyakini virus corona Covid-19 yang baru-baru ini menyebar di Beijing berasal dari manusia.
Sebelumnya, beberapa bulan setelah sukses mengendalikan penyebaran Covid-19, pada Kamis, 11 Juni 2020, pemerintah Beijing kembali melaporkan adanya infeksi baru. Delapan hari setelahnya, sekitar 183 orang terkonfirmasi Covid-19.
Baca Juga: Presiden China Dukung Penyelidikan WHO Soal Corona
Penyebaran Covid-19 kali ini berpusat di pasar makanan grosir Xinfadi. Sejak saat itu, sejumlah pedagang grosir makanan dan toko ritel di Beijing memperketat pengujian terhadap produk dagang mereka, khususnya daging dan makanan laut.[]