Madu asli memiliki sifat unik yang membedakannya dari madu palsu. Salah satu cara paling sederhana untuk menguji keaslian madu adalah dengan menuangkan setetes madu pada selembar kertas tisu. Jika madu tidak membuat kertas basah, maka itu adalah madu asli. Sebaliknya, jika madu terserap dan membuat kertas basah atau terdapat tanda air, itu menandakan bahwa madu tersebut palsu.
Madu asli biasanya tidak lengket. Saat dipegang, madu asli akan terasa kental dan lembut, bukan lengket seperti madu palsu. Selain itu, madu asli tidak mudah larut dalam air. Jika Anda mencampurkan madu asli dengan air, madu akan mengendap di dasar gelas dan tidak akan larut sepenuhnya. Ini berbeda dengan madu palsu yang akan larut dengan mudah.
Cek rasa dan warna madu juga bisa menjadi indikator keaslian. Madu asli memiliki rasa manis alami dan warna yang bervariasi, mulai dari kuning pucat hingga cokelat gelap. Aroma madu asli biasanya mirip dengan bunga, karena madu dihasilkan dari nektar bunga. Madu palsu sering kali memiliki rasa yang terlalu manis dan aroma yang tidak alami.
Madu asli tidak akan berbuih ketika dipanaskan. Jika Anda memanaskan madu asli, tidak akan ada buih yang muncul. Sebaliknya, madu palsu akan menghasilkan buih karena adanya campuran bahan lain seperti air atau gula. Selain itu, madu asli tidak akan beku ketika dimasukkan ke dalam kulkas. Kristalisasi yang terjadi pada madu asli adalah reaksi alami yang bergantung pada kandungan fruktosanya.
Madu asli juga tidak dikerumuni semut. Meskipun semut tertarik pada gula, madu asli memiliki kandungan air yang rendah sehingga tidak menarik semut. Madu palsu yang mengandung air atau gula tambahan akan lebih mudah dikerumuni semut. Jadi, jika Anda menemukan madu yang dikerumuni semut, kemungkinan besar itu adalah madu palsu.