Padangsidempuan - Merebaknya isu penyebaran virus corona, menghantam bisnis perhotelan di Sumatera Utara. Terjadi penurunan hunian 30 persen.
Hantaman paling terasa bagi bisnis perhotelan, yakni menurunnya tingkat hunian, dan penundaan jadwal pemakaian gedung atau aula yang semula sudah dibooking.
Ketua Badan Pengurus Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (BPD PHRI) Sumatera Utara Denny S. Wardhana menjawab pesan WhatsApp Tagar, Rabu, 18 Maret 2020, merebaknya isu virus corona, turut berdampak ke bisnis perhotelan di Sumatera Utara.
"Iya, ada penurunan occupancy hotel. Penurunannya ada sekitar 30 persen," tutur Denny.
Menurutnya, hunian hotel di Sumatera Utara pada Maret umumnya berkisar di angka 60 persen. "Penurunan ini dikarenakan banyaknya penundaan," katanya.
Penundaan dimaksud, tidak hanya pada hunian kamar hotel saja, tetapi pemakaian aula. "Banyak pemakaian aula yang sudah terjadwal, harus tertunda," ujarnya.
Harapan kita tentu wabah ini segera berakhir, karena ini sudah menjadi satu pukulan bagi bisnis perhotelan di Sumatera Utara
Dia mengatakan, sebagai langkah pencegahan penyebaran virus corona ini, industri perhotelan di Sumatera Utara juga turut memperketat pengawasan terhadap tamu sesuai dengan yang tertuang dalam surat edaran dari Badan Pimpinan Pusat (BPP) Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia.
Ketua BPD PHRI Sumatera Utara, Denny S. Wardhana. (Foto: Tagar/Andi Nasution).
"Ada beberapa poin dalam surat edaran dari BPP PHRI, diantaranya memeriksa suhu tubuh tidak hanya kepada tamu, tapi juga karyawan hotel sebelum bekerja. Menyediakan cairan pembersih tangan atau hand sanitizer bagi tamu di beberapa tempat yang strategis di areal hotel," jelasnya.
Selain itu, tambah Denny, manajemen hotel diminta untuk lebih memperhatikan pembersihan dengan disinfektan, dan memperhatikan tingkat keselamatan pangan di hotel dan restoran.
"Manajemen hotel juga senantiasa memberikan sosialisasi baik secara langsung atau melalui papan informasi. Pihak hotel juga harus cepat tanggap bila ada tamu yang membutuhkan pelayanan kesehatan karena gejala demam dan saluran pernafasan, dengan merujuknya ke rumah sakit terdekat," katanya.
Dengan langkah-langkah yang sudah disiapkan, Denny berharap, bisnis perhotelan di Sumatera Utara bisa tetap steril dari merebaknya isu virus corona ini.
"Harapan kita tentu wabah ini segera berakhir, karena ini sudah menjadi satu pukulan bagi bisnis perhotelan di Sumatera Utara," ucapnya. []