Bantul - Penularan Covid-19 di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sempat membaik sejak dua pekan terakhir, namun kini kembali melonjak. Dalam sehari terjadi penambahan pasien terkonfirmasi positif Corona sebanyak enam pasien pada Selasa 30 Juni 2020.
Juru Bicara Penanganan Covid-19 Bantul Sri Wahyu Joko Santosa mengatakan dalam 14 hari terakhir sebenarnya kasus Covid-19 di Bantul menunjukkan angka penurunan. Bahkan hanya ada enam kecamatan saja yang masuk kategori zona kuning, sisanya zona hijau.
"Tapi hari ini ada penambahan enam pasien positif Covid-19 di Bantul, lalu ada juga pasien yang sembuh. Dari enam itu pasien 1 sampai 5 adalah transmisi lokal, lalu yang 6 masih dilacak,” katanya ketika dihubungi pada Selasa 30 Juni 2020.
Ia mengatakan enam pasien terkonfirmasi positif itu lima di antaranya memiliki riwayat perjalanan dari daerah yang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Tapi hari ini ada penambahan enam pasien positif Covid-19 di Bantul, lalu ada juga pasien yang sembuh.
Per 29 Juni 2020 total pasien positif yang masih dalam perawatan sebanyak sembilan orang. Dengan adanya penambahan enam orang maka pasien positif yang dirawat kini menjadi 14 orang.
Hasil Rapid Test Massal Pedagang Pasar
Pria yang akrab disapa Oki ini mengatakan bahwa hasil swab massal dari seluruh peserta yang ada belum ada yang dinyatakan positif Covid-19. Namun dari mereka, belasan orang dinyatakan reaktif usai menjalani rapid test. Dari yang reaktif tersebut, kini menjalani karantina di Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19 Bambanglipuro.
Uji swab massal tersebut dilaksanakan dalam dua gelombang, yaitu gelombang pertama tanggal 23-24 Juni 2020. Targetnya 100 orang namun yang ikut ada 45 orang di mana semua hasilnya negatif. Untuk gelombang II dilaksanakan tanggal 25-26 Juni 2020. Target pada gelombang II ini sebenarnya 100 orang namun yang datang 49 orang.

"Gelombang kedua ini semuanya juga negatif. Lalu untuk yang pasar hasil tes pertama pasar Bantul kan ada yang reaktif 12 orang dan hasilnya swab-nya sembilan orang negatif dan yang sisanya masih menunggu hasil swab keluar," katanya
Sedangkan untuk pelaksanaan di Pasar Janten yang dilaksanakan pada 26 Juni 2020 targetnya 56 orang namun yang ikut 36 orang. Di mana hasil reaktif ada 1 orang dan sampai sekarang belum ada hasil swabnya. Untuk rapid test di Pasar Ngipik dilaksanakan pada 29 juni 2020 dengan target 162 orang namun yang ikut hanya 98 orang. Hasilnya ada reaktif satu orang dan masih menunggu hasil swab.
"Yang pasar Janten hasil reaktif satu orang dan belum ada hasil swab, itu pelaksanaan tanggal 26 lalu dengan jumlah peserta 36 orang. Lalu yang di Pasar Ngipik juga seperti itu ada satu yang reaktif dan hasil swab belum keluar," katanya. []