Palembang - Pandemi Covid-19 membuat banyak orang miskin baru di Palembang, Sumatera Selatan. Dinas Sosial Kota Palembang sedang mendata orang miskin baru untuk memastikan penyaluran bantuan tepat sasaran.
Pemerintah Kota Palembang menyediakan anggaran Rp 200 miliar untuk menanggulangi dampak Covid-19, termasuk bantuan untuk mengurangi beban ekonomi masyarakat terdampak pandemi ini.
Kepala Dinas Sosial Kota Palembang Heri Aprian mengatakan sampai saat ini pihaknya masih melakukan pendataan orang miskin baru di tingkat kelurahan melalui RT atau tenaga sukarela.
"Untuk datanya kami masih melakukan pendataan. Orang miskin baru di data by name by address untuk memperoleh angka riil, sehingga akumulasi data kemiskinan menjadi acuan yang valid dalam menyalurkan berbagai bantuan," kata Heri di Palembang, Kamis, 16 April 2020.
Banyak warga mendatangi Dinsos untuk dimasukkan data untuk memperoleh bantuan.
Kepala Dinas Sosial Kota Palembang Heri Aprian. (Foto: Tagar/Yuyun Yunani)
Sebanyak 49.000 kepala keluarga menjadi tanggungan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD). Ini belum termasuk orang miskin baru.
"Kami harus cari data baru, bukan data dari PKH (program keluarga harapan). Betul-betul diverifikasi kelurahan apa yang disampaikan RT dan tenaga sukarela," kata Heri.
Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial Palembang Azhari mengatakan sejak pandemi corona banyak warga mendatangi Dinas sosial, memberikan berkas untuk mendapatkan bantuan.
"Banyak warga mendatangi Dinsos untuk dimasukkan data untuk memperoleh bantuan. Kami menerima data yang diberikan warga, tapi mekanismenya tetap dilakukan verifikasi terlebih dahulu melalui kelurahan," ujar Azhari. []
Baca juga: