COVID-19 Buat Maskapai Merana, Penerbangan Ditunda

Maskapai di dunia membatalkan ribuan penerbangan karena harus berjuang untuk mengantisipasi lonjakan penumpang akibat dampak virus corona.
Maskapai asal Irlandia, Ryanair mengumumkan penghentian layanan ke dan dari Italia dari Jumat,13 Maret 2020 hingga 8 April mendatang.(Foto: Reuters|BBC News).

Jakarta - Maskapai di dunia membatalkan ribuan penerbangan karena harus berjuang untuk mengantisipasi lonjakan penurunan jumlah penumpang akibat dampak penyebaran virus corona jenis Covid-19. Maskapai asal Irlandia, Ryanair mengumumkan penghentian layanan ke dan dari Italia dari Jumat,13 Maret 2020 hingga 8 April mendatang.

Hal yang sama juga dilakukan maskapai asal Inggris, British Airways membatalkan semua rute penerbangan hingga 4 April setelah negara itu terisolasi oleh virus corona. Begitu pula dengan maskapai berbiaya murah dari Inggris, easyJet Airline Company Limited, membatalkan semua penerbangan ke dan dari Italia antara 10 Maret dan 3 April mendatang.

Pemerintah Inggris sedang berbicara dengan maskapai penerbangan untuk memastikan bahwa ada cukup rute yang beroperasi dari Italia. Dengan demikian, warga negara Inggris yang berada di Italia bisa segera dipulangkan. Meskipun EasyJet membatalkan semua penerbangan, maskapai ini menyediakan "penerbangan penyelamatan" dalam beberapa hari mendatang, untuk membantu penumpang kembali ke Inggris dan memungkinkan perjalanan penting ke Italia. Sejauh ini tidka ada pembicaraan tentang program repatriasi resmi, namun semua pihak berharap tidak ada yang terdampar.

IlustrasiIlustrasi COVID-19. (Foto: Pixabay)

Norwegian Air juga menyatakan akan memangkas sekitar 3.000 penerbangan dalam tiga bulan ke depan. Angka ini merupakan sekitar 15 persen dari kapasitasnya. Perusahaan juga berencana untuk penghentian sementara beberapa unit kerjanya. "Kami mulai melakukan konsultasi formal dengan serikat kerja mengenai PHK sementara untuk anggota awak pesawat serta karyawan di lapangan dan di kantor," kata Kepala Eksekutif Norwegian Air, Jacob Schram seperti diberitakan dari BBC News, Rabu, 11 Maret 2020.

Meskipun sepi penumpang, maskapai tetap harus terbang untuk mempertahkan slot terbang. Beberapa maskapai terus mengoperasikan penerbangan yang hampir kosong (ghost flights) untuk melindungi hak mereka untuk tinggal dan lepas landas. Dalam regulasi Uni Eropa, maskapai bisa kehilangan slot terbang jika tidak menjalankan layanan pada rute yang sibuk, dan akan diambil maskapai lain.

Namun, Presiden Komisi Eropa, Ursula Van der Leyen mengumumkan bahwa maskapai penerbangan akan diizinkan untuk mempertahankan slot bahkan jika mereka melayani bukan rutenya, dalam kondisi darurat virus corona. "Ini akan mengurangi tekanan pada industri penerbangan dan khususnya pada perusahaan penerbangan yang lebih kecil. Selain itu juga akan mengurangi emisi dengan menghindari penerbangan hantu," ucapnya.[]

Baca Juga:

Berita terkait
Singapura Kenakan Biaya Perawatan Covid-19 untuk WNA
Singapura mengenakan biaya pengobatan dan perawatan bagi pasien Covid-19 warga negara asing (WNA). dua WNI dirawat di Singapura
Inggris Kucurkan Rp 856 Miliar untuk Vaksin Corona
Inggris mengucurkan dana untuk menciptakan vaksin virus Corona atau Covid-19.
Pasien Virus Corona di Amerika Serikat Bertambah
Pasien virus corona di Amerika Serikat bertambah menjadi 13 orang menyusul ditemukannya korban virus tersebut di San Diego, California.