Jakarta – Berita tentang Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, yang terinfeksi Covid-19 jadi hangat di masa pandemi virus corona di kawasan Amerika Selatan (Latin) itu. Tiga negara yaitu Brasil, Peru dan Chili meroket ke ‘papan atas’ peringkat negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak di dunia.
Di awal-awal pandemi tiga negara itu seakan tenggelam dalam statistik jumlah kasus Covid-19 karena laporan kasus yang sangat rendah sedikit. Rupanya, kasus yang sedikit tidak membuat negara-negara itu lebih waspada. Bahkan, Presiden Bolsonaro sesumbar bahwa infeksi virus corona hanyalah ‘flu ringan’ sehingga dampaknya tidak seburuk infeksi virus flu.
Namun, sejak akhir April 2020 kasus baru harian di Negeri Samba itu mulai banyak. Lockdown yang diterapkan di beberapa provinsi dibuka Presiden Bolsonaro atas desakan pendukungnya. Menurut Presiden Bolsonaro, langkah-langkah penanganan Covid-19, seperti lockdown, berlebihan. Dia pun memecat menteri kesehatan.
Laporan harian terus bertambah yang pada akhirnya Brasil naik ke ‘papan atas’ menyalip negara-negara Eropa yang pernah jadi episentrum Covid-19, seperti Italia dan Spanyol. Terakhir Brasil lampaui Rusia. Kasus harian terbanyak dilaporkan tanggal 19 Juni 2020 sebanyak 55.209. Jumlah ini salah satu kasus harian terbanyak di dunia.
Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, menemui pendukungnya dengan bersalaman dan foto bersama dengan mengabaikan protokol kesehatan 3 Mei 2020. (Foto: bbc.com/REUTERS).
Kini Brasil ada di peringkat ke-2 dunia di belakang Amerika Serikat (AS) dengan kasus per 9 Juli 2020 sebanyak 1.716.196. Kematian di Brasil sebanyak 68.055 juga terbanyak kedua di dunia setelah AS. Brasil jadi episentrum baru Covid-19.
Dua negara lainnya yaitu Peru dan Chili juga di awal pandemi ada di ‘papan bawah’ dengan jumlah kasus yang sedikit.
Tapi, mulai akhir April 2020 kasus baru di Peru terus bertambah dengan jumlah terbanyak pada tanggal 31 Mei 2020 dengan jumlah kasus baru harian sebanyak 8.805. Jumlah kasus per 9 Juli 2020 di Peru dilaporkan 312.911. Dengan jumlah ini Peru melewati beberapa negara Eropa dan bercokol di peringkat ke-5 dunia.
Begitu juga dengan Chili yang semula ada di ‘papan bawah’ naik kelas ke ‘papan atas’ karena jumlah kasus terus bertambah. Sejak awal Mei 2020 kasus harian yang dilaporkan Chili terus bertambah dengan jumlah kasus terbanyak tanggal 14 Juni 2020 sebanyak 8.120. Chili ada di peringkat ke-6 dunia dengan menyalip beberapa negara Eropa. Kasus Covid-19 di Chili per 9 Juli 2020 dilaporkan 303.083.

Selain tiga negara yang naik kelas ini laporan juga menyebutkan Covid-19 jadi ancaman bagi 896.000 suku asli (indigenous people) dengan indikasi jumlah warga yang sakit dan tingkat kematian yang tinggi. Pandemi memperburuk kondisi kesehatan suku asli karena selama ini mereka juga mengalami malanutrisi, anemia dan obesitas. Tiga hal ini juga jadi pemicu infeksi virus corona bagi suku asli yang bermukim di kawasan hutan Amazon. Laporan otoritas setempat menyebutkan, 7 Juli 2020, 7.958 warga asli tertular Covid-19 dan 117 di antaranya meninggal.
Kontribusi kasus Covid-19 Amerika Selatan terhadap jumlah kasus global 12.151.540 juga besar yaitu 2.670.290 atau 21,97% (Bahan-bahan dari: worldometer, bbc.com, theconversation.com, aljazeera.com, dan sumber-sumber lain). []