Jakarta – Kasus-kasus virus corona (Covid-19) baru di seluruh Amerika Serikat (AS) telah berkurang ke tingkat yang belum pernah terjadi sejak Juni 2020 tahun lalu. Perkembangan ini memicu optimisme bahwa kampanye vaksinasi berhasil meredam kasus-kasu Covid-19 yang parah dan penyebaran virus.
Seiring dengan menurunnya tingkat rawat inap dan kematian pekan ini, kehidupan di AS telah berangsur normal. Pelukan dan kerumunan orang tanpa masker terlihat di Gedung Putih, parade ala Mardi Gras digelar di Kota Mobile, Alabama dan bahkan negara bagian yang selama ini memberlakukan ketat pembatasan, siap untuk melonggarkannya.

Namun, para pakar kesehatan memperingatkan bahwa belum cukup banyak warga AS yang telah divaksin untuk benar-benar memberantas virus itu. Ini berpotensi menimbulkan varian-varian baru yang bisa memperpanjang pandemi.
Dr Rochelle Walensky, direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC - Centers for Disease Control and Prevention), mengatakan kasus baru rata-rata tujuh hari turun di bawah 30 ribu per hari pekan ini. Angka itu tak pernah serendah ini sejak 18 Juni 2020.
Dr Rochelle Walensky, Direktur CDC (Foto: voaindonesia.com/Reuters)
AS pernah mencatat jumlah kasus harian sebanyak 304.190 pada tanggal 8 Januari 2021. Sedangkan jumlah kumulatif kasus positif sampai tanggal 23 Mei 2021 sebanyak 33.896.660.
Jumlah kematian rata-rata dalam tujuh hari belakangan juga merosot ke 552, tingkat yang belum pernah terjadi sejak Juli 2020 tahun lalu. Kematian harian tertinggi di AS dilaporkan tanggal 12 Januari 2021 dengan jumlah 4.468. Jumlah kematian sampai tanggal 23 Mei 2021 tercatat sebanyak 604.087.
Angka-angka itu merupakan penurunan signifikan sejak pandemi melanda AS pada Januari 2020 (vm/ft)/Associated Press/voaindonesia.com. []