Jakarta - Kepala Humas PT PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa mengatakan pihaknya tetap akan mengoperasikan dua kereta api (KA) dari Jakarta menuju Bandung Jawa Barat (Jabar) pada Senin besok, 13 Juli 2020.
"Bagi calon penumpang yang akan memanfaatkan jasa KA Argo Parahyangan harus memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan," kata Eva melalui keterangannya yang diterima Tagar, Minggu 12 Juli 2020.
Kereta yang diperasikan yakni KA 46 Argo Parahyangan (relasi Gambir-Bandung). Kereta itu berangkat dari Stasiun Gambir pukul 17.45 WIB dan dari Stasiun Bekasi pukul 18.18 WIB.
Seluruh perkembangan pengoperasian KA Jarak Jauh akan kami sampaikan kembali secara resmi.
Selanjutnya KAI juga menggunakan KA 48 Argo Parahyangan (relasi Gambir-Bandung). Kereta itu berangkat dari Stasiun Gambir pukul 18.45 WIB, dan berangkat dari Stasiun Bekasi pukul 19.18 WIB.
Petugas PT Kereta Api Indonesia (Persero). (Foto: Instagram/@keretaapikita)
Menurut Eva, kebijakan perjalanan tersebut berlaku sementara untuk Juli 2020. Selanjutnya, evaluasi akan dilakukan untuk menetapkan jadwal pelayanan di bulan Agustus dan seterusnya.
"Jika ke depannya terdapat penyesuaian pola operasi, maka seluruh perkembangan pengoperasian KA Jarak Jauh akan kami sampaikan kembali secara resmi," ucap Eva.
Sebelumny,a Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa mengumumkan Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) Kota Bandung menjadi klaster baru kasus Covid-19 di Jabar.
Sedikitnya 1.280 orang yang terdiri dari 991 perwira siswa dan 289 staf atau anggota serta keluarga dari Secapa AD positif terinfeksi Covid-19.
Ia mengatakan terungkapnya klaster Covid-19 di Secapa AD berawal dari ketidaksengajaan. Karena rapid test maupun swab test dilakukan saat dua perwira Secapa AD berobat ke Rumah Sakit Dustira, Cimahi, bukan dalam rangka memeriksa Covid-19.
"Diawali dari ketidaksengajaan sebenarnya. Jadi ada dua prajurit atau perwira siswa yang berobat ke Rumah Sakit Dustira," tutur Andika saat konferensi pers di Makodam III/Siliwangi, Bandung, Jabar, Sabtu, 11 Juli 2020.
Saat keduanya dinyatakan reaktif dan positif, Andika pun mengirimkan 1400 rapid test kit dari Jakarta agar seluruh siswa Secapa AD diperiksa dan staf anggota pelatih diperiksa. Untuk meyakinkan, ia memutuskan untuk melakukan swab test atau PCR.
"Saya kirim VTM kepada Kakesdam. VTM itu adalah alat untuk swab. Nah, saya kirim kemudian dilakukan swab, dilakukan tes di laboratorium PCR dari situlah akhirnya ditemukan," tutur Andika.