Sleman - Sebuah terobosan baru menikmati kuliner gudeg khas Yogyakarta di saat pendemi wabah virus Corona atau Covid-19. Gudeg yang biasanya disajikan dengan nasi putih, kini dapat dinikmati dengan bakpao. Untuk cita rasa ternyata tidak kalah menggoyang lidah.
Ya, julukan kuliner satu ini adalah gudeg bakpao. Sebuah sensasi baru untuk menikmati gudeg asli Yogyakarta.
Pemilik usaha Gudeg Bakpao, Uma Guma, 34 tahun, mengatakan, ide usaha gudeg bakpao berangkat dari adanya masa pandemi wabah virus Corona. Pemerintah membuat kebijakan agar masyarakat tetap di rumah saja dalam rangka mengurangi penyebaran virus yang pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Cina tersebut.
Semua orang pun kemudian mengalihkan kegiatan bekerja dari rumah atau work from home. Sebagai akibatnya, keterbatasan gerak pun mulai melanda Uma karena aktivitas hanya berada di dalam rumah. Termasuk mencari makanan kesukaannya, yaitu gudeg.
"Awalnya itu karena saya sendiri maniak gudeg. Jadi saya sering makan gudeg, kalau malam apa pagi suka cari gudeg. Karena stay di rumah gimana caranya bisa menikmati gudeg tanpa harus cari-cari keluar," kata Uma Guma kepada wartawan, Kamis, 28 Mei 2020.
Berangkat dari keresahan pribadinya, Uma yang memiliki usaha dimsum itu mulai bereksperimen membuat bakpao isi gudeg. Hasil perpaduannya, rasa gedeg bakpao ternyata tak kalah enak dengan gudeg yang biasa disajikan dengan nasi.
Sebelum dipasarkan, gudeg bakpao ciptaannya dicicipi sebagian besar lidah teman-temannya. "Teman-teman pada bilang enak. Karena banyak yang pengen akhirnya pada Maret 2020 masuk ke daffar menu baru," ucapnya.
Gudeg yang menjadi menjadi isi di dalam bakpao menjadi kuliner baru Yogyakarta yang lahir akibat pandemi Corona. (Foto: Tagar/Evi Nur Afiah).
Selain itu, gudeg bakpao juga bisa di-frozen (dibekukan) ke dalam kulkas lebih lama. Jika ingin menikmatinya, cukup mengkukus gudeg bakpao selama kurang lebih lima menit.
"Karena bisa di-frozen, jadi bisa bertahan lama. Bisa buat stok makanan kalau ingin makan gudeg tanpa perlu keluar rumah. Isinya juga komplet tidak menghilangkan rasa gudeg itu sendiri," kata Uma.
Teman-teman pada bilang enak.
Nangka, oseng tempe, krecek, lombok dan telur pindang merupakan toping lengkap gudeg bakpao ini. Satu bakpao sudah mengganjar rasa lapar dengan berat 70 gram. Kandungan gizinya sama seperti makan gudeg pada umumnya.
Uma menambahkan, melihat banyaknya respons positif dari masyarakat, tidak menutup kemungkinan gudeg bakpao bisa menjadi buah tangan atau oleh-oleh. Apalagi di massa pandemi seperti saat ini, bagi warga Yogyakarta yang merantau bisa menjadi tombo kangen atau obat kangen makan gudeg. "Bisa juga dibuat oleh-oleh, dikirim ke luar kota juga bisa karena ini bisa di-frozen jadi ndak cepat basi," kata dia.
Lantas berapa harganya? Gudeg bakpao bisa dinikmati seharga Rp 10 ribu per pieces. Untuk bisa mendapatkannya bisa berkunjung di gerai yang berada di Food Court Klebengan Blok D, GOR Klebengan, Jl. Gambir No.1, Karang Gayam, Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. []
Baca Juga: