Covid-19, Kenapa Harus Lockdown?

Kata lockdown menjadi perbincangan publik dunia pasca pemerintah China mengunci kota Wuhan di Hubei karena terdeteksi virus corona jenis Covid-19.
Pasien yang sembuh berjalan meninggalkan pusat rehabilitasi setelah 14 hari dikarantina untuk mendapatkan diobservasi kesehatannya di Wuhan, Provinsi Hubei, China, pada 10 Maret 2020. (Foto: Antara/Xinhua/Cheng Min)

Jakarta - Kata lockdown menjadi perbincangan publik dunia pasca pemerintah China mengkarantina atau mengunci Wuhan, setelah kota di Provinsi Hubei itu terdeteksi virus baru mematikan yang kemudian dikenal dengan sebutan corona jenis Covid-19, pada Desember 2019. Kemunculan penyakit diduga berhubungan dengan pasar grosir makanan laut Hunan yang menjual hewan hidup.

Penyebaran virus itu begitu masif, hanya dalam beberapa bulan puluhan negara terjangkit infeksi dengan jumlah kematian mencapai ribuan orang. Penyebaran virus corona yang begitu cepat membuat banyak negara khawatir dan memberlakukan kebijakan lockdown. Untuk mengetahui tolok ukuran negara memberlakukan lockdown, ada baiknya untuk memahami istilah lockdown terlebih duhulu.

Berdasarkan kamus Bahasa Inggris, lockdown artinya kuncian. Menurut Wikipedia, lockdown merupakan kondisi protokol darurat untuk mengunci suatu wilayah agar tidak bisa berkomunikasi dengan dunia luar dengan menghindari warganya dari penyebaran virus. Dengan adanya kebijakan lockdown, orang yang berada di wilayah tersebut tidak boleh keluar dan tidak boleh berkomunikasi dengan pihak luar hingga batas waktu yang ditentukan, sesuai kebijakan yang diambil presiden atau kepala pemerintahan masing-masing negara.

Kota Wuhan, dikunci dari aktivitas dunia luar selama lebih dari enam minggu. Sementara beberapa kota di China diberlakukan kebijakan pembatasan perjalanan. Mulanya, otoritas Tiongkok menyangkal bahwa virus dapat menyebar antar manusia. Namun ketika jumlah kasus terinfeksi semakin banyak, Beijing melakukan upaya luar biasa untuk melawan virus yang kemudian diidentifikasikan sebagai Covid-19, dalam kampanye yang digambarkan oleh Presiden Xi Jinping sebagai "perang rakyat".

Lockdown ItaliaSeorang pria dengan masker pelindung berjalan di pasar Madama Cristina, yang sepi setelah pemerintah Italia melaksanakan penutupan daerah besar di utara Italia, di Turin, Italia, Senin, 9 Maret 2020. (Foto: Antara/Massimo Pinca)

Seperti diberitakan dari time.com, pemerintah China menempuh langkah-langkah dramatis dan kontroversial, dengan mengunci atau lockdown puluhan juta warga, yang menjadi karantina semu terbesar dalam sejarah manusia. Setelah dua bulan kebijakan itu dilakukan, ternyata efektif untuk menekan penyebaran virus corona. Pejabat China mengumumkan bahwa negaranya telah melewati puncak epidemi. Namun, pada saat yang sma, kasus infeksi di seluruh dunia semakin meluas.

Mengutip dari businessinsider.sg, pasca penyebaran virus corona semakin mengglobal, beberapa negara menerapkan langkah-langkah untuk memperlambat penyebaran virus mulari dari karantina hingga penutupan sekolah. Sementara Italia, China, El Salvador, Selandia Baru, Polandia, Irlandia dan Demmark telah menerapkan karantina massal terbesar dan paling ketat.

Pasca melonjaknya kasus menjadi 19 orang yang terinfeksi, Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte menetapkan negara dalam kondisi di-lockdown. Pemerintah juga memberlakukan pembatasan perjalanan, liburan, bekerja, beribadah ke gereja dan kehidupan sosial lainnnya. Tercatat 60 juta warga Italia dikarantina.

Italia menjadi negara dengan jumlah korban terbesar di luar China. Jumlah pasien yang terinfeksi mencapai 15.000 dengan korban meninggal lebih dari 1.000 orang, menurut New York Times. Italia juga menjadi negara terbesar yang menarapkan lockdown setelah China.

Berikut ini negara-negara yang telah memberlakukan lockdown untuk mengantisipasi penyebaran virus Covid-19.

corona iranSeorang wanita memakai masker untuk mencegah tertular virus corona bereaksi ketika karyawan dari perusahaan layanan desinfeksi membersihkan pasar tradisional di Seoul, Korea Selatan, 26 Februari 2020. (Foto: nationalreview.com/Kim Hong-Ji/Reuters).

1. China

Tiongkok menjadi negara yang menerapkan karantina terbesar dalam sejarah manusia karena wabah virus corona. Hingga akhir Januari, Negeri Tirai Bambu ini telah mengunci sekitar 16 kota. Hampir separuh dari populasi China yakni sekitar 780 juta orang telah dikarantina dengan pembatasan perjalanan. Pada puncaknya menurut The Wall Street Journal, sekitar 20 provinsi di-lockdown.

2. Italia

Negara Italia mulai memberlakuan lockdown secara nasional sejak 10 Maret 2020. Perdana Menteri Giuseppe Conte menggambarkan lockdown sebagai "Saya tinggal di rumah." Di Italia, lebih dari 1.000 orang meninggal dan 15.000 lainya terinfeksi.

3. Denmark

Denmark menjadi negara kedua di Eropa yang memberlakukan lockdown sejak 14 Maret hingga 13 April dalam upaya pencegahan penyebaran virus. "Kami berada di wilayah yang belum dipetakan. Kami berada di tengah-tengah sesuatu yang belum pernah kami hadapi sebelumnya," ucap Perdana Menteri, Mette Frederiksen saat konferensi pers, mengutip The Local Denmark.

4. Irlandia

Irlandia, Kamis lalu mengumumkan akan memberlakukan lockdown di seluruh negeri untuk menahan penyebaran virus. Semua sekolah, perguruan tinggi, fasilitas penitipan anak, dan lembaga budaya akan ditutup, seperti dilaporkan New York Post. Pertemuan di dalam ruangan juga dibatasi tidak boleh lebih dari 100 orang dan di luar ruangan tidak lebih dari 500 orang. "Kami belum pernah menyaksikan pandemi seperti ini dalam memori hidup," kata Perdana Menteri Leo Varadkar mengutip Irish Times.

5. Polandia

Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki mengumumkan pada Jumat bahwa negara akan di-lockdown secara nasional. Daily Mail melaporkan, Irlandia akan melarang orang asing memasuki negara itu, serta menutup restoran, bar, dan kasino. Warga asing yang masuk ke Polandia akan dikarantina selama 14 hari.

6. Selandia Baru

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengumumkan langkah-langkah lockdown yang  belum pernah terjadi sebelumnya, Sabtu waktu setempat, ketika negara itu berusaha untuk mencegah penyebaran virus. Setiap orang yang memasuki Selandia Baru harus mengisolasi diri mereka sendiri selama 14 hari. "Semua kapal pesiar tidak akan diizinkan untuk berlabuh sampai 30 Juni," ucapnya, seperti dilaporkan Reuters.[]

Windi Swastika

Baca Juga: 

Berita terkait
11 Tokoh Dunia Positif Corona
Virus corona menyerang siapa pun tidak mengenal usia maupun status. Deretan tokoh penting ini disebut positif corona.
Tom Hanks dan 4 Tokoh Dunia Terinfeksi Virus Corona
Tokoh dunia mulai dari atlet, aktor Hollywood, hingga pejabat dinyatakan positif terinfeksi virus Corona.
Ketakutan Dunia Terhadap Virus Corona Respon Alami
Sejak wabah virus corona merebak di China daratan Desember 2019 dunia terguncang karena penyebaran virus yang cepat dan kematian yang tinggi
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.