Denpasar- Kinerja ekonomi Bali pada triwulan I 2020 mengalami kontraksi di tengah pandemi virus corona Covid-19. Ekonomi tercatat melambat -1,14% (yoy), lebih rendah dibandingkan triwulan IV 2019 yang sebesar 5,51% (yoy). “Angka ini juga lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi nasional pada periode yang sama, sebesar 2,97% (yoy),” ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho saat dikonfirmasi Tagar, Rabu, 8 Juli 2020.
Menurut Trisno, dari sisi permintaan, penurunan kinerja ekonomi Bali bersumber dari kontraksi ekspor luar negeri dan konsumsi pemerintah serta melambatnya konsumsi rumah tangga (RT). Kinerja investasi juga menunjukkan kontraksi sebagaimana triwulan sebelumnya.
Sejumlah proyek juga tertunda akibat protokol kesehatan social distancing sehingga menekan kinerja lapangan usaha konstruksi.
Baca Juga: BI Bali Jaga Inflasi di Kisaran Nasional
Selanjutnya dari sisi penawaran, kontraksi kinerja ekonomi Bali bersumber dari lapangan usaha utama Bali. Yaitu penyediaan akomodasi dan makanan minuman, pertanian, perdagangan, konstruksi, dan transportasi. Adanya pandemi Covid-19 menekan kinerja lapangan usaha akomodasi dan makanan minuman, perdagangan, serta transportasi.
"Sejumlah proyek juga tertunda akibat protokol kesehatan social distancing sehingga menekan kinerja lapangan usaha konstruksi. Sementara itu, melambatnya sektor pertanian disebabkan oleh belum masuknya masa panen tanaman pangan (padi) pada triwulan 1 2020," tutur Trisno.
Trisno Nugroho menyebut, ekonomi Bali pada triwulan II 2020 diperkirakan terkontraksi semakin dalam dibandingkan triwulan sebelumnya. Prakiraan ini seiring kebijakan antisipasi penyebaran Covid-19 yang semakin ketat dibanding triwulan sebelumnya.

Kinerja konsumsi triwulan II 2020 diperkirakan terkontraksi, dipengaruhi oleh Indeks Keyakinan Konsumen di Provinsi Bali pada bulan Mei yang masih mengalami penurunan dan berada di level pesimis yang lebih dalam. Penurunan yang cukup dalam terutama untuk persepsi akan kondisi saat ini baik dalam hal jumlah penghasilan maupun ketersediaan lapangan kerja. “Kredit konsumsi melambat dari 5,73% (yoy) pada triwulan I 2020 menjadi 2,5% (yoy) di triwulan II (Apr-Mei) 2020,” ungkap Trisno.
Trisno menjelaskan BI juga telah menggelar rapat koordinasi untuk merancang sejumlah kegiatan menandai kesiapan Bali memasuki tatanan kehidupan era baru. Tatanan kehidupan baru itu tentunya yang tetap produktif dan aman Covid-19. Rakor dihadiri Wakil Gubenur Bali ,Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace).
Simak Pula: BI Bali Karantina Uang 14 Hari Cegah Virus Covid-19
Dalam pertemuan itu terungkap beberapa even yang dirancang sebagai tanda kesiapan Bali memasuki tatanan hidup era baru. Pada Kamis, 9 Juli 2020, Perhimpunan Penggemar Mobil Kuno Indonesia (PPMKI) Bali akan menggelar tur yang mengambil start di depan Kantor Gubernur Bali. Selain sebagai penyaluran hobi, tur yang dijadwalkan menempuh rute Denpasar-Karangasem-Buleleng-Tabanan ini bertujuan mengkampanyekan penerapan protokol kesehatan Covid-19. []