Jakarta - Jumlah korban meninggal di Italia terkena virus corona Covid-19 meningkat 475 orang dalam sehari, sehingga total menjadi 3.000. Ini menunjukkan peningkatan terbesar sejak wabah melanda negara itu. Sedangkan jumlah pasien yang terinfeksi mencapai 35.713 dengan 4.000 orang berhasil sembuh.
Seperti yang dikutip dari BBC News, Kamis, 19 Maret 2020, Lombardy menjadi wilayah yang paling parah, dengan kematian mencapai 319 dalam satu hari. Italia menjadi negara yang paling parah setelah China. Berdasarkan data terbaru, sekitar 8.758 orang meninggal, sebagian besar dari Tiongkok.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, sebagian besar dari lebih dari 200 ribu kasus yang dikonfirmasi - 80 persen - terjadi di Eropa dan Pasifik Barat, yang meliputi sebagian besar Asia. Banyak negara yang mengambil langkah drastis, termasuk social distancing (jaga jarak antar orang) dan menjadwal ulang (rescheduling) atau bahkan membatalkan acara-acara bear untuk membantu perlambatan penularan dan mengurangi tekanan pada sistem kesehatan.
"Tapi untuk menekan dan mengendalikan epidemi, negara-negara harus mengisolasi, menguji, merawat dan melacak," kata Direktur Jenderal WHO, Tedros Ghebreyesus.
Baca Juga: Covid-19, Korban Tewas di Italia 368 dalam Sehari

Pemerintah Italia memberlakukan karantina total atau lockdown hampir dua minggu. Meskipun warga diminta tetap tinggal di rumah dan diberlakukan sanksi bila melanggar, jumlah kematian terus saja meningkat. Direktur WHO, Mike Ryan mengatakan tingginya korban karena jumlah lansia di Italia mendominasi. Tedros memuji uji coba vaksin virus corona dan menyebutnya sebagai "sebuah pencapaian luar biasa".
Seberapa buruk situasi di Eropa? Jumlah korban meninggal di Spanyol mencapai 598 orang dan 13.716 yang terinfeksi. Dari jumlah tersebut, 17 merupakan penghuni panti jompo. Di Prancis, jumlah kasus yang dikonfirmasi bertumbuh lebih dari 16 persen pada Selasa lalu mencapai 7.730 orang. Sedangkan jumlah meninggal menjadi 175 orang dengan 7 persen merupakan usia di bawah 65 tahun. Di Inggris, jumlah yang meninggal mencapai 104 orang.
Simak Pula: Italia Minta Liga Eropa 2020 Ditunda karena Corona
Jumlah kematian di Jerman mencapai 12 orang dengan 8.198 kasus. Dalam pidato yang disiarkan di televisi, Kanselir Jerman, Angela Merkel mendesak pemerintah Jerman untuk mematuhi pembatasan. "Sejak penyatuan kembali Jerman, sebenarnya sejak Perang Dunia Kedua, tidak pernah ada tantangan bagi negara kita dimana solidaritas sangat penting," ucapnya.[]