Oleh: Syaiful W. Harahap*
Catatan: Artikel ini pertama kali ditayangkan di Tagar.id pada tanggal 16 Mei 2020. Redaksi.
TAGAR.id - Setelah Afrika Selatan melampaui jumlah kasus positif Covid-19 di Korea Selatan (Korsel), kini giliran Mesir sebagai negara kedua di Benua Afrika yang mencatat kasus melebihi Korsel. Hari ini Sabtu, tanggal 16 Mei 2020 pukul 05.13 WIB, seperti dilaporkan situs independen worldometer, kasus positif Covid-19 di Mesir dilaporkan 11.228 dengan 592 kematian dan 2,799 sembuh. Sehari sebelumnya kasus di Mesir dilaporkan 10.829.
Dengan jumlah kasus ini, 11.228, posisi Mesir ada di peringkat ke-43 dunia satu tingkat di atas Korsel, sedangkan di Afrika posisi Mesir di peringkat ke-2 di belakang Afrika Selatan yang melaporkan 13.524 kasus dengan 247 kematian dan 6.083 sembuh.
Seperti juga banyak negara di awal-awal pandemi Mesir melaporkan kasus Covid-19 dengan jumlah yang sedikit. Tapi, sejak akhir April 2020 kasus positif Covid-19 mulai merangkak naik.
Kota Kairo sendiri yang dijuluki ‘the City That Never Sleeps’ sepi di malam hari karena Perdana Menteri Mesir, Mostafa Madbouly, menetapkan jam malam untuk menahan penyebaran penyakit virus corona (Covid-19), di Kairo, Mesir, 25 Maret 2020.
Laporan arabnews.com, 15 Mei 2020, seorang karyawan di sektor pariwisata meninggal karena tertular Covid-19. Sebelum meninggal laki-laki berumur 29 tahun itu, inisial MW, sempat mem-posting hoaks corona di media sosial (Facebook) dengan mengatakan Covid-19 adalah kabar palsu (hoaks). DIkabarkan laki-laki itu tidak mengindahkan protokol kesehatan WHO tentang upaya mencegah penularan Covid-19. Bahkan, dalam posting-an dia sebut Covid-19 adalah cerita yang dibuat oleh Amerika Serikat (AS) untuk merusak ekonomi China.
Celakanya, sebelum laki-laki itu meninggal pada masa isolasi dia menularkan Covid-19 kepada ayah dan saudara laki-lakinya. MW sendiri hidup bersama istri dan seorang putrinya di kawasan utara Kairo. []
* Syaiful W. Harahap, Redaktur di Tagar.id