Jakarta – Wakil Presiden Komisi Uni Eropa memperingatkan agar masyarakat jangan terlena terkait dengan pandemi Covid-19. Hal itu diungkapkannya ketika varian Delta yang sangat menular dan pertama ditemukan di India, terus menyebar di Benua Eropa.
Dalam pertemuan Komite Parlemen Uni Eropa, Wakil Presiden Komisi Eropa, Margaritis Schinas, mengatakan, sebuah buletin dari Pusat Eropa untuk Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (European Center for the Disease Prevention and Control/ECDC), menunjukkan varian Delta diduga akan mencapai 70% dari semua kasus baru di Eropa pada Agustus 2021, dan 90% pada akhir bulan itu.
Schinas mengatakan, skenario model yang dikembangkan oleh ECDC menunjukkan bahwa melonggarkan pembatasan yang diberlakukan akibat virus corona akan mengarah ke peningkatan signifikan dalam kasus per hari di semua kelompok usia, disertai peningkatan opname di rumah sakit dan kemungkinan kematian.
Pemilik restoran dan usaha kecil bentrok dengan polisi saat aksi protes menentang lockdown di Roma, Italia, 6 April 2021 (Foto: voaindonesia.com/Reuters)
Schinas menambahkan, dia mengkhawatirkan keputusan untuk mengizinkan stadion Wembley di London menyelenggarakan pertandingan final kejuaraan sepak bola Eropa pada kapasitas yang tinggi. Dia mengatakan, mengingat permbatasan perjalanan dari Inggris ke Eropa, seharusnya ada keputusan yang simetris diterbitkan dari pihak Inggris.
“Saya berpendapat UEFA (Uni Sepak Bola Eropa-red.) sebaiknya secara hati-hati mengkaji keputusannya," ujar Schinas.

Pemerintah Inggris mengatakan, Wembley akan diizinkan untuk menyelenggarakan semifinal dan final Euro 2020 yang akan dihadiri paling sedikit 60 ribu suporter.
Menteri Kesehatan Inggris yang baru, Sajid David, Senin, 28 Juni 2021, mengatakan kepada parlemen, dia tidak melihat ada alasan mengapa pemerintah tidak bisa meneruskan rencananya untuk menghapus semua pembatasan di Inggris pada 19 Juli 2021 mendatang (jm/ps)/voaindonesia.com. []