Jakarta, (Tagar 5/3/2019) - Andi Arief, Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat yang didapuk pada 2017, dikabarkan memilih mundur dari partainya.
Andi Arief pun melontarkan cuitan yang diduga sebagai pernyataan mundur sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat pasca tertangkap Direktorat Tindak Pidana Narkotika Polri di sebuah hotel, Jakarta Barat, Minggu (3/3).
"Tak Ingin berakhir di sini. Kesalahan bisa saja membenamkan, namun upaya menjadi titik awal pencarian jalan hidup dengan kualitas berbeda jika benar-benar tak putus asa," ujar dia dalam akun Twitter pribadi miliknya @AndiArief__, pada Selasa (5/3), sekitar pukul 19.23 WIB.
"Mohon maaf, saya telah membuat marah dan kecewa. Doakan saya bisa memperbaiki salah menuju benar," sambungnya.
Lalu apakah benar Andi Arief mundur dari Partai Demokrat?
Sebelumnya Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono pun menyesalkan terjadinya kasus pada Andi Arief. Putra sulung Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini menilai Andi, sebagai sosok pemberani sekaligus kontroversial dalam menyuarakan pendapat.
Namun, karena dirinya tidak berwenang untuk memberikan keputusan mengenai nasib Andi di partainya, ia pun menyerahkan sepenuhnya pada Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Hinca Panjaitan.
"Tadi malam saya sudah berkomunikasi dengan Sekjen PD, karena sejak 1 Maret, tugas harian PD dilakukan oleh Sekjen. Kebijakan dan tindakan Partai lebih lanjut berkaitan dengan masalah Bung Andi Arief sepenuhnya menjadi kewenangan dari Dewan Pimpinan Pusat," tukasnya.
Baca juga:
- Andi Arief Tertangkap, Mesin Partai Demokrat Pincang?
- Sosok Perempuan Bareng Andi Arief saat Penangkapan Akhirnya Terkuak
- Cuitan Andi Arief Isyaratkan Mundur dari Partai Demokrat?