Yogyakarta - Baru-baru ini seorang pengguna Twitter lewat akun @nona_vhiea membagikan cerita menarik tentang kebaikan ibu kosnya. Bagaimana tidak, hampir setahun tepatnya selama pagebluk, ibu kost tersebut memberlakukan bayar setengah harga. Saat ditelusuri, pengunggah diketahui berdomisili di Kalurahan Caturtunggal, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Pada situasi yang pelik ini, sebagian orang akan cenderung mempertahankan hartanya sendiri demi bertahan hidup, dengan caranya masing-masing. Pasalnya dampak pandemi virus corona hampir dirasakan semua orang.
Baca Juga:
Karena pandemi, tidak sedikit orang yang kehilangan pekerjaanya. Semuanya serba sulit dengan kondisi ini. Ironisnya tidak ada yang tahu kapan pandemi berakhir dan manusia bisa bernafas lagi tanpa tersengal-sengal.
Ibu kos satu ini rupanya tidak memanfaatkan uang sewa dengan tarif full pada penghuni kost. Ia justru meringankan beban anak-anak kost tersebut dengan potongan harga 50 persen.
Berikut cuitan pengunggah:
“Setahun sudah Ibu kos memberlakukan bayar setengah harga. Dan masih berlanjut sampai sekarang. Fix " kami sayang bu kost,” tulis akun @nona_vhiea saat dilihat Tagar, Selasa, 2 Februari 2021.
Tagar mencoba mencari tahu pemilik kos tersebut lewat pengunggah. Dan didapatkan informasi ibu kost itu bernama Ruth Nilam Maharani. Tagar pun berkesempatan bisa berbincang langsung dengan perempuan yang akrab disapa Mbak Nilam.
Pandemi Mengajari untuk Berbagi dan Peduli
Melalui sambungan telepon, perempuan yang diketahui memiliki bisnis kuliner Dapur Pondok Daun di bilangan Jakarta ini mengatakan, pandemi adalah momen saling peduli kepada siapa pun. Ia menyadari banyak orang yang kehilangan nafkah atau pemangkasan pendapatan kerjanya termasuk dirinya.
Unggahan di Twitter anak kos Yogyakarta yang menceritakan kebaikan ibu kosnya. (Foto: Istiewa)
Situasi ini yang membuatnya merasa iba. “Ini sebagai bentuk humanity calling (panggilan kemanusiaan) karena semuanya ada di situasi sulit,” kata Nilam dihubungi Tagar, Selasa, 2 Februari 2021.
Beberapa orang-orang disekilingnya yang juga memiliki usaha sewa indekos masih menggunakan tarif full atau harga normal. Bahkan mereka juga memberlakukan sistem tunggakan yang terpenting uang sewa tidak berkurang jumlahnya. Hasilnya, para penyewa justru memikul utang. Padahal kebutuhan dasar semua orang saat ini adalah pangan.
Meskipun perih, Nilam tidak ingin mengkalkulasi situasi saat ini hanya dengan uang. Survival adalah hal yang jauh lebih penting untuk diusahakan, dari pada sekedar kepentingan ekonomi pribadi.
Perempuan yang saat ini berdomisili di Solo, Jawa Tengah, menambahkan, pemotongan harga sewa kost sudah berjalan sejak awal pademi 2020 dan masih berlaku sampai sekarang 2021.
Baca Juga:
“Awalnya berencana pelan-pelan mengurangi 'subsidi' sampai akhirnya kembali ke rate normal dalam waktu 1 tahun. Tetapi semua kembali kepada keadaan pandemi di lapangan. Semoga segera berakhir dan semuanya kembali pulih,” ungkap perempuan yang mulai memasuki usia kepala 4.
Nilam juga berpesan kepada penyewa kost di mana para penghuninya perempuan agar menjaga kesehatan, kebersihan serta keberadaan antara penghuni kost. “Stay fit ya say (panggilan sayang untuk penghuni kos) bahagia saja ternyata tidak cukup. Jangan lupa minum Immune Booster,” katanya. []