Magelang - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jawa Tengah) hingga kini masih terus memantau kondisi 11 mahasiswa yang berada di China. Dari komunikasi dengan para mahasiswa diketahui mereka memang ingin bertahan meski terkepung dengan wabah virus corona.
Kami komunikasi rutin, bahkan dengan anaknya.
Terbaru, kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, para mahasiswa mengaku kekurangan masker. Mereka pun mencurahkan isi hatinya (curhat). Salah satunya, minta bantuan untuk dikirimi masker, utamanya yang memang mampu mencegah penyebaran virus corona.
"Kami komunikasi rutin, bahkan dengan anaknya. Ada beberapa menyampaikan baik, kami tidak akan pulang, kami mau disini, akan ikuti aturan, namun permasalahannya kekurangan masker," ungkap Ganjar saat menghadiri rapat pimpinan TNI-Polri di Magelang, Kamis, 6 Februari 2020.
Menyikapi permintaan itu, Ganjar mengaku telah mencoba berkomunikasi dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) dan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di China untuk mengatasi masalah kekurangan masker tersebut.
"Yang begini-begini kami komunikasikan kemarin ke KBRI KJRI. Kami telepon juga, mereka terbatas. Dan memang sekarang harganya jadi mahal, barangnya kurang. Lha ini yang coba kami upayakan," urai gubernur berambut putih ini.
Komunikasi intens juga dijalin Pemerintah Jawa Tengah dengan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) maupun Pemerintah Negara China. Komunikasi bersifat sinergitas lintas pemerintahan ini dimaksudkan untuk menjamin keamanan sekaligus memantau kondisi 11 mahasiswa tersebut.
Termasuk mencermati situasi dan kondisi penerbangan yang ada. Jika memang memungkinkan untuk memulangkan para mahasiswa tersebut, maka Ganjar menyatakan kesiapan pihaknya memberi fasilitas.
"Kami komunikasi dengan Kemenlu, kami komunikasi dengan pemerintah setempat dalam hal ini China. Terus kami ikuti aturan yang ada. Maka ketika semua memungkinkan, seperti kemarin ya, kami pulangkan," tutur Ganjar.
Tidak hanya dari China, warga Jawa Tengah di sejumlah negara lain juga intens menjalin komunikasi dengan Ganjar. "Tidak hanya di sana (China), dari Taiwan, Hongkong, ngontak saya. kami intens komunikasi dengan mereka, maka kalau nanti keputusan dari pemerintah China buka ruang untuk kami evakuasi, ya kami evakuasi," imbuh dia. []
Baca juga:
- Semarang Kehabisan Masker Antivirus Corona
- Tim Medis Jawa Tengah Pakai Masker N95 Cegah Corona
- 55 Hoaks Isu Virus Corona, Salah Satunya di Semarang