Medan - Calon Wali Kota Medan Bobby Nasution melanjutkan kegiatan blusukan ke pasar tradisional, Rabu, 30 September 2020. Kali ini, Bobby dan tim menyapa pedagang di Pasar Pulo Brayan Medan.
Memasuki pasar dari Jalan Mayor, Bobby disambut hangat para pedagang. Teriakan dukungan digaungkan pedagang dari lapak masing-masing.
Lantaran suasana pasar yang sepi pengunjung, beberapa pedagang pun berkesempatan selfie bersama suami Kahiyang Ayu ini.
Lapak demi lapak dikunjungi Bobby, guna menampung langsung aspirasi pedagang. "Becek terus ya bu. Gimana jualannya bu," tanya alumni S-2 Agribisnis IPB ini.
Rata-rata pedagang mengaku cukup terpuruk akibat pandemi saat ini. Pasar yang sepi pengunjung, membuat dagangan mereka kurang laku.
Parahnya lagi, bantuan dalam bentuk apapun tidak pernah didapatkan pedagang dari pemerintah.

Seperti diungkap pedagang buah, Gunawan Sinurat. Menurutnya, sejak pandemi penjualan para pedagang terus mengalami penurunan. Namun, mereka masih harus tetap bertahan untuk menghidupi keluarga.
Perhatikan kami, kami tak perlu dikasi duit, tapi kami butuh pasar dan pemasaran
"Mirisnya kami, selama pandemi ini, bantuan tidak pernah kami dapat. Solusi untuk mengatasi masalah ini pun tidak ada diberikan pemerintah," ungkapnya.
Pedagang bawang, Masriani pun mengutarakan hal serupa. Kondisi para pedagang, semakin terpuruk lantaran kondisi pasar yang selalu becek.
Pedagang lainnya, Rusbina Sihombing, titip pesan agar Bobby benar-benar menjalankan amanah saat terpilih nanti.
"Harus kayak Pak Jokowi benar-benar ya. Perhatikan kami, kami tak perlu dikasi duit, tapi kami butuh pasar dan pemasaran," kata dia.
Mendengar keluhan para pedagang ini, Bobby pun berjanji akan membenahi pasar dan drainase-nya. Lantaran menurut Bobby, Pasar Pulo Brayan ini memang terlihat kumuh dan jorok.
Untuk membantu pemasaran pedagang kecil, terang Bobby, dengan Sistem Pusat Informasi Pasar melalui pasarmedan.com.
"Pasarmedan.com ini, diharapkan bisa membantu pedagang pasar tradisional dalam menghadapi era digitalisasi," jelasnya. [] PEN