Dampak Konflik Iran-AS Memengaruhi BBM Indonesia?

Peneliti Alpha Research Database Indonesia Ferdy Hasiman mengatakan pecahnya konflik Iran-AS akan memengaruhi harga minyak dunia.
Operator SPBU melakukan pengisian bahan bakar minyak (BBM) ke kendaraan konsumen di SPBU Dago, Bandung, Jawa Barat, Minggu, 5 Januari 2020. (Foto: Antara/M Agung Rajasa)

Jakarta - Peneliti Alpha Research Database Indonesia Ferdy Hasiman mengatakan pecahnya konflik antara Iran dan Amerika Serikat akan memengaruhi harga minyak dunia, yang berimbas pada harga bahan bakar minyak (BBM) di Indonesia.

"Efek psikologis pasti ada dengan kenaikan harga, tapi fluktuasi ini mungkin hanya sementara karena sebenarnya suplai minyak dunia banyak," ucap Ferdy kepada Tagar, Kamis, 9 Januari 2019.

Agar tak terlalu berdampak signifikan kepada konsumen, ia pun menyarankan PT Pertamina melakukan sejumlah alternatif. Hal itu, untuk menjaga harga tetap stabil di tengah kondisi harga minyak dunia yang belum menentu.

"Pertamina harus pandai-pandai menjaga keseimbangan supaya kenaikan harga minyak ini tidak berimbas jauh kepada konsumen di tingkat masyarakat," ujarnya.

PertaminaSejumlah karyawan PT Pertamina bersiap melakukan menyedotan minyak di Dermaga Terminal BBM Baubau saat simulasi tumpah minyak, Baubau, Sulawesi Tenggara, Senin, 30 Desember 2019. (Foto: Antara/Jojon)

Ferdy memaparkan untuk mengatrol kebutuhan, salah satu yang bisa dilakukan Pertamina adalah memperluas daerah pembelian minyak selain dari Timur Tengah. Hal ini agar Indonesia mendapatkan harga terbaik dari tekanan harga minyak gobal.

Untuk termin yang lebih panjang, Ferdy mendorong pemerintah melanjutkan pembagunan kilang minyak di dalam negeri. Upaya ini, kata dia penting guna meningkatakan kapabilitas Indonesia dalam mengolah minyak mentah yang didatangkan dari mancanegara.

Sehingga dapat memotong biaya pengadaan BBM bagi kebutuhan di dalam negeri. "Seperti skema bisnis pembangunan kilang minyak di Tuban dengan perusahaan Rosneft dari Rusia. Pemerintah bisa memfasilitasi dalam pengolahan minyak meraka. Ini kesempatan untuk ambil untung juga," tuturnya.

Baca juga: Iran Serang AS, Harga Minyak Dunia Melonjak

Dalam catatan Ferdy, kebutuhan BBM Indonesia mencapai 1,4 juta barel perharinya. Adapun, kemampuan produksi sumur minyak di dalam negeri baru menyentuh angka sekitar 700.000 barel perhari. Sisanya, pemerintah mencukupi melalui skema impor dengan mayoritas pengadaan dari Timur Tengah.

Sepanjang 2019 Iran telah memasok persediaan minyak dunia sekitar sembilan juta barel perhari. Posisi strategis Iran menjadi krusial saat menyatakan diri bakal mengurangi kapasitas perdagangan minyak mentah mereka.

Akan tetapi Ferdy melihat gertakan Iran tersebut tidak akan berpengaruh signifikan, lantaran ruang yang ditinggalkan dapat diisi oleh negara produsen lain.

Berdasarkan data yang dikutip dari Bloomberg, Kamis, 9 Januari 2020 harga minyak Brent diperdagangkan pada level 65,49 dolar Amerika Serikat (AS) per barel.

Sebelumnya, komoditas yang sama sempat diperdagangkan dengan harga tertinggi sekitar US$71. Adapun, minyak West Texas Intermediate (WTI) dijual pada level 59,82 dolar AS per barel. []

Berita terkait
Daftar Harga BBM 2020 Pertamina, Shell dan Total
Selain dilakukan oleh PT Pertamina selaku badan usaha milik pemerintah, penurunan harga BBM di awal tahun 2020 juga dilakukan oleh Shell dan Total.
BBM Turun Harga, Pengamat: Kebijakan Populis
Keputusan pemerintah untuk melakukan penyesuaian harga terhadap beberapa produk bahan bakar minyak menuai tanggapan skeptis dari berbagai phak.
Konflik di Irak Buat Harga Minyak Dunia Melonjak
Harga minyak dunia merangsek ke tertinggi selama bulan ini, Selasa, setelah pasukan Irak menduduki kota Kirkuk.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.