TAGAR.id, Aceh Utara, Aceh - Setelah mengetahui kondisi yang tak layak di Makam Pahlawan Nasional Cut Meutia, perwira lulusan Akmil 2000 dari Kopassus itu pun tergugah kepeduliannya untuk menghargai jasa-jasa para pahlawan, Komandan Korem (Danrem) 011/Lilawangsa, Aceh, Kolonel Inf Ali Imran berinisiatif akan melakukan renovasi setelah mengunjungi makam pada 2/7/2024.
Danrem Kol Inf Ali Imran melaporkan hal itu kepada Pangdam Iskandar Muda (IM), Mayjen TNI Niko Fahrizal, mengenai keadaan kondisi Makam Pahlawan Cut Meutia, selanjutnya Pangdam memerintahkan kepada Danrem Kol Ali Imran untuk melakukan pemugaran dengan merenovasi makam.
Selanjutnya Danrem Kol Ali Imran melanjutkan perintah Pangdam itu, dengan gagasan luar biasa dilakukannya di hari kehadirannya kedua kali, kembalinya Danrem Lilawangsa bersama para prajuritnya, dan mengerahkan dua alat berat exstavator melakukan pemugaran dengan membuka jalur akses baru hingga tembus sampai ke Makam Pahlawan Nasional Cut Meutia.
Foto dari udara kondisi jalur akses ke Makam Pahlawan Nasional Cut Meutia, di Desa Alue Rime, Kawasan Kecamatan Pirak Timu, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, Selasa (2/7/2024). Setelah dibuka akses jalan baru oleh TNI sampai ke makam. (Foto: TAGAR/Dok/Fotografer Laung)
Dengan keyakinan, para prajurit TNI Kodim 0103/Aceh Utara jajaran Korem 011/Lilawangsa, berupaya melakukan pekerjaan pembukaan jalan baru menuju ke makam dapat terselesaikan dalam jangka waktu satu minggu, walaupun hanya dengan modal keyakinan pimpinan Danrem 011/Lilawangsa Kolonel Inf Ali Imran, demi menghargai jasa-jasa para Pahlawan Nasional Indonesia, impian wargapun terwujud.
Tak terbayangkan, puluhan tahun akses jalan dan makam tak terawat, namun setelah dibukanya jalur akses baru, kini para peziarah sudah bisa melewati jalur darat sampai ke makam Cut Meutia, bahkan bisa dilalui dengan kendaraan roda empat dan tidak melalui jalur sungai lagi.
Kepiawaiannya terbukti, sejak dilantik menjabat Komandan Korem pada Jumat 19/4/2024, dan tercatat sebagai Danrem termuda di Tiga Matra se-Indonesia, Kolonel Inf Ali Imran telah melakukan berbagai terobosan dalam membantu pemerintah, diantaranya program pembangunan manunggal air yang manfaatnya tersampaikan kepada para santri dan masyarakat sekitar Dayah dan Ponpes yang ada di wilayah kerjanya.
Suaranya sedikit menggema dan lepas, tubuhnya terbilang kekar dan hitam manis dengan asesoris kaca mata hitam yang kadang kala melekat di wajahnya, bagi yang belum mengenalnya merasa binggung dan terkejut tak menyangka, orang nomor satu di Korem 011/Lilawangsa itu murah senyum dan peramah.
Beberapa kali kehadirannya di sana, bahkan yang ketiga kalinya, Ali Imran ditemani sang Istri tercinta, sambil melihat pekerjaan pembukaan jalan, disana Danrem Ali Imran dan keluarganya menyempatkan menikmati suasana alam sekitar, terdapat arus sungai dangkal dan air yang bening mengalir bak seperti air terjun, suasana tenang gemuruh riuh hembusan angin merayu hati untuk tak ingin cepat kembali, menikmati indahnya alam ciptaan Tuhan.
Kepiawaian dan keberanian Ali Imran membuka akses jalan baru yang semula berjarak 2 Km dari jembatan sungai di kawasan Kecamatan Pirak Timu menuju Makam Pahlawan Nasional Cut Meutia, kini hanya membutuhkan waktu tempuh sekitar 15 atau 20 Menit, kata Mudawali seorang juru kunci Makam Pahlawan Cut Meutia.
Mudawali menuturkan, Dia menilai walaupun belum maksimal 100 persen, namun setidaknya atas kepedulian Danrem 011/Lilawangsa bersama para prajuritnya telah membantu masyarakat Aceh, khususnya kami warga disini, dan mempermudah bagi siapa saja yang akan berziaran ke makam Cut Meutia, terlebih khusus dirinya hampir sebulan sekali datang ke makam untuk membersihkan, ungkapnya.
Sebagai penerus bangsa, keteguhan pimpinan TNI di Aceh dalam menghargai jasa para pahlawan, merawat situs sejarah para tokoh nasional yang ada di provinsi Aceh, salah satunya Makam Pahlawan Cut Meutia, dengan gagasan luar biasa dilakukan Danrem 011/Lilawangsa merupakan putra asli Aceh itu, sigap mengerahkan para prajuritnya membuka jalan akses baru menuju makam syuhada setelah puluhan tahun tak terawat sangat memperhatinkan, tutur juru kunci.
Mudawali berharap, apakah para pemegang tampuk kepemimpinan baik pusat maupun daerah akan tergugah memperhatikan pembangunan akses jalan dan merenovasi perbaikan makam pahlawan nasional yang kondisinya setelah puluhan tahun sangat memperihatinkan. “Terlepas menjadikan daerah itu sebagai ikon wisata sejarah Indonesia, Wallahualam”, tuturnya dengan nada riuh harapan besar akan terjadi.

Hutan belantara ini sudah memeluk erat sosok pahlawan Aceh Cut Muetia, banyak pihak yang ingin berkunjung ke sana, namun akses jalan sangat sulit menyebabkan makam wanita tangguh Aceh ini tetap sepi.
Danrem 011/Lilawangsa yang tersentuh hatinya ketika melihat area makam pahlawan yang sangat berjasa ini, berupaya mendekati berbagai pihak agar akses jalan ke sana dapat dilalui kendaraan, sehingga pahlawan Aceh ini tidak sulit dikujungi generasi penerusnya.
Sebuah cita - cita mulia, semoga dimudahkan Tuhan dalam menggapai, karena di hutan belantara ini ada sosok pejuang Aceh, wanita tangguh yang tidak pernah menyerah menghadapi gempuran penjajah. Istirahatlah dengan damai Pahlawanku .... (Laung). []