Datangi Warga Tanpa STTP, Caleg Artis Nasdem Diminta Lepas Baju

Padahal diketahui tidak ada agenda kampanye dari artis sinetron tersebut.
Artis sekaligus caleg Nasdem Ahmad Adly Fairuz kena semprit petugas Panwaslu Kecamatan Paguruyung, Kendal, saat mendatangi warga di Desa Krikil. (Dok Bawaslu Kendal/Tagar/Agus Joko Mulyono)

Semarang (Tagar 18/3/2019) - Tindakan tegas dilakukan jajaran Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Kendal. Caleg sekaligus artis, Ahmad Adly Fairuz diminta melepas baju partai politik (parpol)-nya saat kepergok mendatangi warga Desa Krikil, Kecamatan Pageruyung, tanpa mengantongi Surat Tanda Terima Pemberitahuan (STTP) kampanye dari kepolisian setempat.

"Adly ke Desa Krikil ini tanpa pemberitahuan kampanye dan tidak ada STTP," ungkap Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kecamatan Pageruyung, Fahrudin, dalam siaran pers yang diterima Tagar News, Senin (18/3).

Informasi yang diterima, tindakan pencegahan atas pelanggaran aturan main kampanye tersebut terjadi pada Sabtu (18/3) petang. Bermula dari Panwaslu Kecamatan Pageruyung mendapat infomasi rencana kedatangan caleg DPR RI dari Partai Nasdem Ahmad Adly Fairuz ke Desa Krikil, Semarang. Padahal diketahui tidak ada agenda kampanye dari artis sinetron tersebut.

Petugas pengawas kecamatan setempat selanjutnya bergerak ke lokasi dan mendapati rombongan Adly tengah dalam perjalanan menuju lokasi pertemuan warga di Desa Krikil. Tak mau kecolongan, petugas menghentikan mobil rombongan Adly Fairuz

"Kami hentikan rombongan agar tidak ke luar mobil dulu. Waktu masih di dalam mobil, kami minta dia dan tim lepas baju berlogo Partai Nasdem warna biru. Sekaligus kami cegah agar tidak kampanye," jelas dia.

Tidak ada penolakan atas pencegahan petugas pengawas. Adly beserta timnya, berjumlah lima, langsung mengiyakan permintaan Panwaslu. Di dalam mobil mereka langsung melepas baju beratribut parpol dan mengganti dengan baju lain yang tidak berbau citra diri.

Keluar dari mobil Adly mengenakan baju putih polos dipadu rompi hitam. Hal sama juga dilakukan oleh timnya, berganti kaos biasa, ada yang bermotif garis.

Adly pun berkesempatan bertemu dengan warga tak lebih dari semacam silaturahmi tanpa ada unsur kampanye. Masyarakat setempat sempat heboh dengan kedatangan artis Ibu Kota. Namun, kehadiran Adly tak lama, hanya beberapa menit, berlanjut foto-foto dengan warga tanpa orasi politik atau ajakan mencoblos.

Sementara kegiatan pengawasan tidak cukup berhenti di situ. Panwaslu Pageruyung juga menyisir lokasi guna memastikan tidak ada alat peraga kampanye (APK) atau penyebaran bahan kampanye (BK).

"Lingkungan sekitar juga kami periksa untuk mengantisipasi bila ditemukan APK atau BK. Mobil rombongan juga tidak luput dari pengawasan kami. Sehingga kegiatan benar-benar bersifat silaturahmi tanpa ada embel-embel kampanye," tambah Anggota Panwaslu Pageruyung Karyati.

Baca juga: Ada 8 WNA di Jateng Masuk DPT, Bawaslu: Coret

Berita terkait
0
Beli Migor Pakai PeduliLindugi Dinilai Sulitkan Rakyat
Masyarakat kelas menengah ke bawah dan tidak semua masyarakat mempunyai android. Dia juga mempertanyakan, mengapa orang susah dibikin susah.