Debat Kelima Capres-Cawapres, Momen Undecided Voters Menentukan Pilihan

Pemilih yang belum menentukan pilihannya atau undecided voters akhirnya bakal memutuskan ke Jokowi-Ma'ruf atau Prabowo-Sandi.
Jokowi bersamalam dengan Prabowo seusai debat kedua di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/2). (Foto: Tagar/Gemilang Isromi Nuari)

Jakarta, (Tagar 6/4/2019) - Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wasisto Raharjo Jati menyebutkan Debat Kelima Capres-Cawapres bakal menjadi momem yang belum menentukan pilihannya atau undecided voters memutuskan pilihannya kepada Jokowi-Ma'ruf atau Prabowo-Sandi.

"Karena di situlah pula pemilih mengambang, menentukan pilihannya nanti," Wasisto kepada Tagar News, Sabtu (6/4).  

Wasisto kemudian meminta pemilih meninggalkan keburukan Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi di sosial media kemudian mencari sisi positif yang dilemparkan kandidat Pilpres 2019 itu saat Debat Kelima Capres-Cawapres mendatang.

"Jangan terlalu melihat kandidat dari segi buruknya saja dari sosmed, tapi perlu melihat sisi positifnya," ujar Wasisto.

Musababnya, lanjut Wasisto, Debat Kelima Capres-Cawapres diprediksi bakal menjadi momen klimaks bagi pasangan nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf dan pasangan nomor urut 02 Prabowo-Sandi dalam menegaskan lagi gagasannya kepada pemilih. 

Terkait hal itu, kedua kandidat capres-cawapres diminta Wasisto melihat lagi atmosfer politik jelang debat terakhir. "Kedua kandidat menuju peforma maksimal," tandas Wasisto.

Diketahui sejumlah lembaga survei mengungkapkan undecided voters jelang pencoblosan Pemilu 2019 berada pada rentang 10-20 persen.

Sebagai informasi, Debat Kelima Capres-Cawapres akan membahas tema ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan, dan investasi. Debat terkahir itu bakal diselengarakan di Hotel Sultan Jakarta pada 13 April 2019.

Baca juga: 

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.