Demi Anak Tukang Becak Aceh Bertahan Saat Isu Corona

Larangan aktivitas diluar oleh Pemerintah Kabupaten Abdya untuk mengantisipasi corona berdampak terhadap tukang becak dan pedagang yang mulai sepi.
Sejumlah tukang becak sedang berbaris menunggu penumpang di pasar tradisional Blangpidie Kabupaten Aceh Barat Daya. (Foto: Tagar/Syamsurizal).

Aceh Barat Daya – Sosialisasi pencegahan virus corona atau Covid-19 gencar digaungkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Barat Daya (Abdya), Aceh dan pihak terkait lainnya ternyata mulai diindahkan masyarakat.

Hal ini terbukti dari pantauan Tagar, Senin, 23 Maret 2020 di pasar Tradisional Blangpidie Kabupaten Abdya. Pasar yang sebelumnya padat perlahan-lahan mulai sepi pegunjung.

Namun hal itu ternyata berdampak pada penghasilan tukang becak dan pedagang lainnya. Akibat sepi pegunjung, penghasilan tukang becak dan pedagang menurun drastis.

Tapi kami tarik becak hari ini untuk makan hari ini dan begitu seterusnya, bagaimana kami berhenti, anak isteri mau makan apa.

“Sepi pegunjung selama corona itu, tidak seperti sebelumnya pasar ramai dan penghasilan kami lumayan,” kata Muktar, tukang becak pasar Blangpidie kepada Tagar, Senin, 23 Maret 2020 di Aceh Barat Daya.

Lanjut Muktar, jika sebelumnya hasil jasa antar becak motor dalam satu hari dikisaran Rp 100 ribu atau 10 kali antar penumpang dengan jarak 1 Kilometer untuk satu kepala dan barang, kini jumlah itu sudah sangat jarang dan langka Muktar temui. “Sekarang untuk cari Rp 50 ribu saja susah,” kata Muktar.

Ditanya tanggapan terkait anjuran berdiam di rumah demi memutus mata rantai penyebaran virus corona, Muktar mengaku intruksi itu memang sudah diketahuinya dan berniat ingin megindahkan, namun, karena faktor ekonomi dia dan rekan-rekan becak lainnya belum berfikir untuk berhenti.

“Ada niat (berhenti), tapi kami tarik becak hari ini untuk makan hari ini dan begitu seterusnya, bagaimana kami berhenti, anak istri mau makan apa,” sebutnya.

Keluhan lain juga disampaikan Zainal, pedagang ikan di pasar Blangpidie, Zainal juga mengaku pasar ikan sepi pegunjung sejak merebaknya isu virus corona. Namun demikian, dia tidak berani memastikan bahwa itu karena efek corona.

“Ia sepi akhir-akhir ini, apakah karena corona saya tidak berani bilang,” kata Zainal.

Zainal menambahkan jika dalam satu hari dia menjual banyak jenis ikan baik ikan besar maupun kecil, sejak isu itu daganngannya mulai dikurangi, sebab, pegunjung pasar jelang siang sudah mulai sepi.

“Ini lumayan ramai, sebentar lagi sudah sangat sepi, kami tidak berani stok banyak takut busuk dan rugi,” katanya. []

Berita terkait
Cek Suhu Tubuh di Perbatasan Aceh karena Corona
Untuk pencegahan penularan wabah virus corona Covid-19 di perbatasan Aceh mulai dicek suhu tubuh.
Corona, Penerbangan Rute Aceh Malaysia Dibatalkan
Waspada Corona, maskapai Air Asia dan Firefly membatalkan sementara keberangkatan dari Aceh menuju Kuala Lumpur dan Penang Malaysia.
Cegah Corona Ratusan Kepala Desa di Aceh Dikarantina
Antisipasi virus corona atau Covid-19, sebanyak 231 kepala desa di Kabupaten Aceh Tamiang, harus menjalani karantina mandiri.