Jakarta - Kanye West telah menghabiskan uang senilai US$ 6 juta atau sekitar Rp 99 miliar untuk keperluan kampanye pencalonan presiden Amerika Serikat yang tengah ia jalani. Sumber dana besar tersebut, hampir seluruhnya berasal dari pinjaman pribadi alias hutang.
Laman The Hollywood Reporter melaporkan, berdasarkan laporan keuangan yang dikeluarkan tim kampanye Kanye West ke Komisi Pemilihan Federal pada 4 September lalu, diketahui hampir seluruh uang tersebut berasal dari hutang dan sebagian besarnya digunakan untuk membayar konsultan kampanye.
Dalam laporan juga disebutkan bahwa suami dari Kim Kardarshian itu telah mengajukan peminjaman di bulan Juli dan Agustus dengan mengidentifikasi dirinya sebagai wiraswasta.
Sementara satu-satunya sumber pendapatan lain untuk kampanyenya adalah sumbangan yang relatif kecil dari masyarakat, berkisar antara US$ 200 - 1.000.
Rapper Kanye West. (Foto: Instagram/kanyewestt_official)
Meski demikian, kampanye yang digencarkan West juga menyisakan utang lain dengan total lebih dari 1,2 juta dolar AS, dengan hampir semuanya berutang pada Fortified Consulting dari Tempe, Arizona.
Perusahaan itu diketahui berbagi alamat dengan Lincoln Consulting Group, sebuah konsultan politik yang didirikan bersama oleh Nathan Sproul, mantan direktur eksekutif Partai Republik di Arizona.
Hingga kini, Kanye West telah membuat beberapa penampilan publik sebagai bagian dari kampanyenya, yang sebagian besar dibantu oleh konsultan politik sejak bulan Juli lalu.
Namun tidak semua kampanye West berjalan mulus, seperti yang terjadi di negara bagian Virginia saat namanya dihapus dari surat suara Pilpres Amerika Serikat.
- Baca juga: Kanye West Sebar Rp 99 M untuk Kampanye Jadi Presiden
- Baca juga: Netizen Kritik Keras Pencalonan Aldi Taher di Pilkada
Hal itu berdasarkan keputusan hakim Pengadilan Richmond Circuit atas aduan sejumlah partisan Partai Demokrat Virginia, setelah adanya laporan dsri dua pemilih yang merasa tertipu menandatangani dokumen yang mendukung pencalonannya. []