Jakarta - Hasil survei Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) terbaru menunjukkan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY juara 2 kandidat calon presiden 2024, di bawah Ganjar Pranowo.
Dengan begitu Partai Demokrat juga menjadi juara 2 partai politik yang paling dipilih, di bawah PDI Perjuangan. Hasil itu menjawab pertanyaan tren politik terkini terkait elektabilitas tokoh dan parpol menuju Pemilu tahun 2024 jika Pilpres dan Pileg dilakukan hari ini.
CISA melakukan survei di antaranya elektabilitas partai politik dan capres 2024. Survei ini dilakukan 27 hingga 31 Agustus 2021, menyasar 1.200 responden di 34 provinsi melalui wawancara langsung. Penarikan sampel dilakukan dengan metode simple random sampling dengan margin of error 2,85 persen, dan diklaim memiliki tingkat kepercayaan 85 persen.
Cukup sudah penderitaan rakyat akibat pandemik ini cukup sudah korban ratusan ribu anak bangsa yang meninggal karena Covid-19.

Hasilnya, PDIP masih menempati posisi pertama dalam peta elektoral parpol di Indonesia dengan mendapatkan 24,58 persen. Kemudian Partai Demokrat konsisten di peringkat kedua dan meraih 18,75 persen.
Kepala Badan Komunikasi Strategis Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengapresiasi rilis survei Centre for Indonesia Strategic Action (CISA) yang menunjukkan peningkatan elektabilitas Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
- Baca Juga: Herzaky: Elektabilitas Demokrat Meningkat Hasil Kerja Kader
- Baca Juga: Demokrat Nilai KSAD Andika Perkasa Layak Jadi Panglima TNI
“Peningkatan elektabilitas Partai Demokrat maupun Ketum AHY dalam berbagai survei secara konsisten sejak Oktober 2020, merupakan hasil kerja keras bersama seluruh pengurus dan kader Partai Demokrat," ujar Herzaky dalam wawancara di kanal YouTube Tagar TV, Senin, 6 September 2021.
Herzaky menilai rakyat melihat, Demokrat saat ini sebagai partai yang benar-benar membuktikan komitmennya untuk terus berjuang bersama rakyat, tidak tergoda dan tidak berminat ikut larut dalam politik kekuasaan.
"Pilihan ketum AHY untuk terus kritis di luar pemerintahan, agar ada yang mengingatkan di saat pemerintah mengambil kebijakan yang keliru, benar-benar diapresiasi positif oleh publik," ujar Herzaky.
Menurut Herzaky kesungguhan Demokrat menyuarakan dan memperjuangkan kegelisahan publik ketika penanganan pandemik oleh pemerintah seakan tak tentu arah dan mengakibatkan tenaga kesehatan berguguran maupun meningkatnya kematian anak bangsa akibat Covid-19 secara drastis, benar-benar terekam kuat di ingatan publik.
- Baca Juga: Ketum AHY: Kita Harus Bantu Krisis, Bukan Hanya Kritik
- Baca Juga: Demokrat: Demokrasi Indonesia Lebih Baik Masa SBY
menurut Herzaky, bagi Demokrat yang terpenting upaya memberi manfaat atau dampak nyata bagi rakyat yang lebih utama, ketimbang persepsi publik pada Demokrat.
"Cukup sudah penderitaan rakyat akibat pandemik ini. Cukup sudah korban ratusan ribu anak bangsa yang meninggal karena Covid-19," ucapnya.
(Azzahrah Dzakiyah Nur Azizah)