Denny Siregar: Adian Napitupulu yang Kukenal

Mendengar kabar Adian Napitupulu kolaps, masuk rumah sakit karena jantung, kabarnya sudah 5 ring, saya terdiam sejenak. Tulisan Denny Siregar.
Adian Napitupulu. (Foto: Facebook/Denny Siregar)

Dalam perjalanan panjang di dunia media sosial, tanpa sadar saya perlahan-lahan masuk ke lingkaran politik dan bertemu banyak orang, juga tokoh-tokoh di dalamnya.

Tidak sulit bagi saya mengenalkan diri, karena biasanya mereka juga membaca pemikiran saya di grup-grup WhatsApp pribadi mereka. Saya senang bertemu banyak orang sekaligus mengenal pribadi mereka.

Saya mengenal Adian Napitupulu juga di sana. Pertemuan pertama kali waktu saya bikin acara Seruput Kopi di televisi YouTube Cokro TV saat kampanye pemilihan presiden 2019. Kebetulan Adian jadi narasumbernya, bersama Wanda Hamidah.

Baca juga: 

Sambil menunggu persiapan, saya seperti biasa nongkrong di belakang gedung, tempat saya biasa merenung, ngopi sambil ngudud tentunya. Waktu sendirian adalah waktu istimewa, karena bisa berpikir lebih jauh tentang apa saja.

Mendengar kabar Adian kolaps dan masuk rumah sakit karena serangan jantung, saya terdiam sejenak.

Tiba-tiba Adian Napitupulu datang. Dia bersama istrinya. Dia mengenali saya dan tersenyum. Kami kemudian duduk dan saling mengenalkan diri.

Saya sendiri tidak tahan untuk tidak bertanya. Banyak hal. Terutama tentang apa visinya untuk negeri ini. Dan cerita dari Adian pun meluncur panjang. Dia seperti bukan bercerita pada saya, tapi pada banyak orang tentang apa yang dia inginkan untuk negeri ini.

Politik itu pragmatis, bahkan condong melahirkan seorang yang oportunis. Tetapi Adian bisa dibilang orang yang ideologis dan juga seorang idealis. Dia bukan tipikal orang yang memanfaatkan dunia politik untuk kekayaan pribadinya, meski saya yakin dia kalau mau kaya sangat bisa.

Saat Adian ditawari menjadi Menteri, saya pernah menulis, "Adian pasti menolak. Kursi Menteri tidak cocok untuknya. " Dan saya dimarahi banyak pengagumnya. Pada akhirnya saya benar. Kenapa saya tahu? Ya, karena ngobrol-ngobrol di belakang gedung itu.

Adian bukan tipikal orang kantoran atau terbiasa menghadapi birokrasi. Dia sedikit banyak sama seperti saya, independen, semaunya sendiri, merdeka dalam berpikir dan keras kepala jika ada kemauan. Dan kami sama-sama muak dengan model penjilat yang asal bapak senang.

Pembicaraan satu jam itu dibarengi batangan-batangan rokok yang berkali-kali dibakar. Adian memang perokok yang kuat, meski kabarnya dia sudah dapat 5 ring di jantungnya.

Mendengar kabar Adian kolaps dan masuk rumah sakit karena serangan jantung, saya terdiam sejenak.

Ada rasa kekhawatiran yang dalam, karena saya takut kehilangan sosok yang idealis dalam memperjuangkan negeri ini. Saya cocok dengan Adian karena kami punya idealisme yang sama.

Bro Adian, kalau sempat membaca tulisan ini, cepatlah sembuh. Kita cari lagi waktu untuk berdiskusi tentang banyak hal sambil menertawakan kemunafikan banyak orang.

Perjuangan masih panjang, brader. Jangan menyerah di tengah jalan.

Salam secangkir kopi. Sebatang rokoknya kusimpan nanti.

*Penulis buku Tuhan dalam Secangkir Kopi

*Tulisan ini sebelumnya sudah dipublikasi di laman Facebook Denny Siregar

Baca juga:

Berita terkait
Jam 3 Sore Ini Adian Napitupulu Dirujuk ke Jakarta
Direktur RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya Yayuk Indriati mengatakan Adian Napitupulu akan dirujuk ke RS Medistra di Jakarta pukul 3 sore.
Adian Napitupulu Kolaps, Addie MS Cemas
Politikus Adian Napitupulu dilarikan ke rumah sakit usai mengalami serangan jantung di atas pesawat. Hal itu membuat musisi Addie MS merasa cemas.
Doa Keluarga dari Toba untuk Adian Napitupulu
Kondisi Adian Napitupulu saat ini menjadi perbincangan di kampung halamannya, Balige, Kabupaten Toba Samosir, Sumatera Utara.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.