Garut - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Garut, Jawa Barat, Hj Diah Kurniasari, yang sekaligus sebagai Ketua Dekranasda Kabupaten Garut, mengunjungi legenda penulis batik garutan asli, Kurnaesih, 72 tahun, atau sapaan akrabnya Mah Enong, 18 Agustus 2020.
Mah Enong adalah salah seorang penulis batik garutan asli, yang hampir dua tahun silam rumahnya tergusur karena reaktivasi PT Kereta Api Indonesia (KAI).Sampai saat ini Mah Enong belum memiliki rumah setelah digusur.
“Dekranasda ‘kan memang posisinya mendampingi, punya anggaran pun sangat terbatas, sehingga belum bisa membantu sepenuhnya. Namun, kita bantu pengajuan program UMKM untuk Mah Enong, untuk keperluan peralatan aktivitas menulis batik,” kata Diah.
Menurut Diah, Dekranasda hadir untuk menjaga dan mengembangkan kerajinan lokal sebagai warisan pendahulu yang perlu dilestarikan. Pentingnya menjaga dan melestarikan hasil kerajinan lokal, nilai keunikan dan kekhasan yang terkandung dalam hasil kerajinan budaya lokal. "Dengan menggali dan melestarikan kerajinan-kerajinan yang merupakan warisan budaya, suatu produk kerajinan memiliki keunikan dan daya tarik tersendiri karena terkandung nilai keberagaman budaya yang ada di kabupaten Garut," tegas Diah.

Diah mengakui perhatian pemerintah saat ini terhadap pengrajin masih belum maksimal, makanya untuk tahun depan, Dekranasda mempunyai skala prioritas pengembangan dunia batik garutan, termasuk ke dunia wisata.
Di akhir kunjungannya, sebagai bentuk apresiasinya kepada pengrajin, Hj Diah Kurniasari memesan tiga motif batik tulis hasil karya khas Mah Enong, untuk contoh yang nanti akan dibawa ke Parigel.
Kunjungan tersebut dilakukan usai meresmikan Posyandu Kelurahan Pakuwon Garut Kota, Hj Diah Kurniasari didampingi Camat Garut Kota, Teten Sundara. Danramil 1101 Garut Kota, Kapten Arh. Edi Waryanto, Kapolsek Garut Kota, Kompol Hermansyah. Lurah Pakuwon Tendi Sugandi, TP PKK kecamatan dan kelurahan (garutkab.go.id). []