Jakarta - Saat pemerintah India berjuang menahan penyebaran virus corona, komunitas Sikh di New Delhi, India, bekerjasama memberi makan jutaan orang setiap hari di tempat ibadatnya.
India sendiri ada di peringkat ke-2 dunia dalam jumlah kasus virus corona yaitu 7.119.300 dengan 109.184 kematian. Setiap hari dilaporkan kasus baru antara 50.000 - 90.000-an. Lockdwon pernah diterapkan pada Maret 2020, tapi hanya 21 hari karena dianggap menghambat perekonomian.
Tempat ibadat bersejarah (Foto: dw.com/id)
Tempat ibadat bersejarah. Di India hidup hampir 21 juta umat sikh. Ini membuat Sikhisme jadi agama keempat terbesar di negara itu. Salah satu pilar utama Sikhisme adalah "sewa" yang berarti: pelayanan. Tempat ibadah umat sikh yang disebut "gurdwaras" menawarkan makanan gratis bagi jutaan orang di seluruh dunia.
Restriksi akibat pandemi virus corona dipatuhi (Foto: dw.com/id)
Restriksi akibat pandemi virus corona dipatuhi. Semua gurdwara di New Delhi ditutup akhir Maret lalu, ketika India melaksanakan lockdown. Walaupun tidak ada yang datang beribadah, staf grudwara tetap melaksanakan doa harian dan menolong warga miskin. Bulan lalu, tempat ibadah kembali dibuka untuk umum di India. Untuk itu, dilaksanakan pemeriksaan temperatur tubuh, pembersihan tangan dan pemakaian masker.
Dapur komunitas Sikh (Foto: dw.com/id)
Dapur komunitas Sikh. Menurut filsafat Sikhisme, mereka yang taat beragama tidak boleh pulang tanpa bekal apapun. Jika berkunjung ke sebuah gurdwara orang bisa mendapat pelajaran dari guru Sikh, "parshad" atau kue-kue kecil dari tepung gandum dan makanan dari dapur komunitas.
Ribuan porsi makanan disiapkan setiap hari (Foto: dw.com/id)
Ribuan porsi makanan disiapkan setiap hari. Dapur dibuka setiap hari pukul 3 pagi, untuk menyiapkan makanan bagi hampir 100.000 orang. Misalnya di dapur ini, laki-laki dan perempuan bekerja bersama memasak kacang-kacangan, roti dan nasi. Dananya berasal dari badan Delhi Sikh Gurdwara Management Committee (DSGMC) dan donasi dari warga sikh.
Pemberian makanan di 20 lokasi (Foto: dw.com/id)
Pemberian makanan di 20 lokasi. Makanan kemudian diangkut truk dan mobil van ke seluruh penjuru New Delhi dan daerah sekitar seperti Noida dan Ghaziabad. Kawasan dipilih berdasarkan kebutuhan. Biasanya, jika di daerah itu tidak ada bantuan lainnya. Pejabat pemerintah dan NGO lokal juga meminta ribuan porsi.
Makanan bagi yang memerlukan (Foto: dw.com/id)
Makanan bagi yang memerlukan. Bagi umat sikh, menolong orang miskin adalah kebajikan yang utama. Bahkan sebelum truk datang, orang-orang sudah mengantre untuk dapat makanan setiap hari. Yang datang adalah pria, perempuan, anak-anak yang hidup di jalan, orang lumpuh dan orang usia lanjut. Keluarga yang tidak punya penghasilan, terutama karena C-19 dapat bantuan untuk beberapa pekan.
Proses yang terorganisir dengan baik (Foto: dw.com/id)
Proses yang terorganisir dengan baik. Ada dua antrean. Satu untuk pria-pria yang sehat. Antrean ke dua untuk perempuan, warga lansia dan mereka yang cacat. Proses untuk mendapat makanan terorganisir baik, tapi "physical distancing" sulit diikuti karena jumlah orang sangat banyak.

Antrean panjang. Bagi banyak orang yang menunggu di antrean, hanya ini makanan untuk hari itu. Bahkan ada yang membawa tas agar bisa membawa makan bagi teman atau anggota keluarga yang tidak bisa datang ke truk dari gurdwara. Truk-truk itu sudah mencapai lokasi-lokasi yang tidak terjangkau pemerintah maupun organisasi bantuan. (Ed.: ml/ap)/Seerat Chabba/dw.com.id []