Sibolga - Kaum ibu-ibu di Lingkungan 6, Kelurahan Aek Parombunan, Kecamatan Sibolga Selatan, Kota Sibolga, Sumatera Utara, memiliki strategi sendiri untuk mengisi kekosongan waktu saat berada di rumah selama masa pandemi virus corona atau Covid-19.
Pemerintah mengimbau warga untuk tetap di rumah guna mencegah sekaligus memutus mata rantai penyebaran virus corona. Dan untuk tidak membuang waktu, para ibu pun berinisiatif membuat produk yang bisa menghasilkan uang selama masa pandemi.
Produk ini adalah masker. Berbahan dasar kain katun dan harganya pun terjangkau. Dalam operasionalnya, kaum ibu ini bekerja secara gotong royong dengan berbagi tugas.
Ada yang memotong kain, memasang karet di kedua sisi masker, dan ada pula yang menjahitnya.
Produk masker buatan kaum ibu-ibu ini kemudian dijual, ada yang dipasarkan secara online. Ada pula yang membeli langsung ke lokasi secara borongan.
Alhamdulillah ada juga yang memesan dari luar Kota Sibolga, kita layani
“Kegiatan kita ini untuk mengisi kekosongan waktu, sekalian untuk menambah penghasilan. Ketimbang tidak ada kegiatan dan hanya berdiam diri di rumah saja,” kata Lisna Dewi pada Selasa, 7 April 2020.

Menurut dia, ide membuat masker kain ini tercetus ketika produk masker kesehatan seperti yang biasa digunakan perawat dan dokter sulit didapat. Bahkan, apotek di Kota Sibolga jarang menjual masker.
“Jadi, ibu-ibu di sini mengambil inisiatif, kenapa tidak membuat masker sendiri yang bahannya terbuat dari kain dan kualitasnya juga tidak kalah dengan masker lain,” ujarnya.
Menurut Lisna, dalam sehari mereka mampu memproduksi 300 masker kain untuk dijual di Sibolga, maupun pesanan dari luar kota.
“Awalnya, kita membuat khusus untuk Sibolga saja, tapi karena ada di-posting lewat media sosial, dan Alhamdulillah ada juga yang memesan dari luar Kota Sibolga, kita layani,” katanya.
Dia menambahkan, produk masker bikinan ibu-ibu itu dipatok Rp 10.000 per lembar. “Untuk pembelian secara borongan kita beri harga diskon Rp 7.000 per lembar,” ucap Lisna.[]