Jakarta - Siapa bilang beternak babi tak bisa menjadi orang kaya? Qin Yinglin dan istrinya Qian Ying membuktikan beternak babi tak hanya bisa menjadi orang kaya tapi juga super kaya.
Pasangan suami istri ini berhasil masuk dalam daftar orang terkaya China. Mereka berada di peringkat ke-15 orang paling kaya China berdasarkan peringkat tahunan orang terkaya di negara itu, yang disusun oleh Hurun Research Institute yang berbasis di Shanghai.
Kekayaan bersih mereka dinilai mencapai US$ 14 miliar atau sekitar Rp 196 triliun (Rp 14.000/US$). Kekayaan tersebut didapatkan setelah mereka menjual 5,8 juta ekor babi saat harga hewan ternak tersebut sedang tinggi-tingginya.

Kesuksesan mereka ini tak terlepas dari pendidikan sang suami, Qin. Qin yang lahir di Neixiang, Henan adalah lulusan Universitas Henan jurusan Peternakan.
Dikutip dari Forbes, Senin, 14 Oktober 2019, mereka memulai beternak tahun 1992 dengan 22 ekor babi. Dari 22 ekor ini, mereka kemudian mendirikan perusahaan peternakan Muyuan. Sampai akhirnya, mereka menjadi pemasok terbesar babi di China. Negara China sendiri dikenal sebagai konsumen daging babi terbesar di dunia.
Di China, tradisi memakan daging babi merupakan budaya dan dianggap sebagai simbol kesejahteraan. Hampir semua acara besar di negara itu, hidangan utamanya adalah daging babi.
Naiknya kekayaan Qin Yinglin dan istrinya Qian Ying juga dipicu wabah flu babi di 31 provinsi di China. Wabah ini bermula dari negara-negara produsen babi seperti Rusia. Bahkan, 200 juta ekor babi di Rusia harus dibunuh setiap tahunnya akibat penyakit ini yang membuat pasokan babi dunia kian langka di tengah permintaan yang tetap tinggi.
Wabah flu babi ini membuat harga daging babi melonjak jauh, bahkan melonjak sampai 47%. []