Jakarta - Leicester City kembali kehilangan poin setelah mengalami kekalahan yang menjadikan persaingan di 4 besar Liga Premier Inggris memanas. Dalam laga melawan tuan rumah Everton di Stadion Goodison Park, Kamis, 2 Juli 2020 dini hari WIB, Leicester dipaksa menyerah 2-1. Kekalahan itu menjadikan Leicester mendapat ancaman dari Manchester United dan Wolverhampton Wanderers.
Leicester pantas waswas. Saat kompetisi dihentikan karena pandemi Covid-19, Leicester nyaman di peringkat 3. Bahkan The Foxes sempat mengumbar ambisi menyaingi 2 tim di atasnya, Liverpool dan Manchester City.
Namun kini, Leicester mulai waspada setelah memetik hasil tak memuaskan. Sejak digulirkannya kembali liga, Leicester tak pernah menang. Dari 3 laga, mereka hanya meraih 2 poin. Termasuk dipaksa menyerah oleh Everton.
Saya sepenuhnya bertanggung jawab atas hasil dan penampilan tim. Itu adalah tugas saya
Kekalahan itu memang tak mengubah posisi Leicester. Mereka masih bertahan di peringkat 3 dengan poin 55. Kebetulan lagi, peringkat 4 Chelsea juga mengalami kekalahan sehingga gagal mengudeta Leicester.
Namun juara Liga Premier 2016 ini harus mewaspadai tim-tim yang berada di luar 4 besar. Man Utd dan Wolverhampton yang berada di posisi 5 dan 6 sama-sama mengantongi poin 52.
Ini berarti, mereka bisa digeser tim-tim di bawahnya. Apalagi Man Utd yang menunjukkan tren positif terus merapatkan jarak poin. Dari 3 pertandingan terakhir, mereka mampu meraih 7 poin.
Sementara, Everton melanjutkan rekor tak terkalahkan selama 8 pertandingan terakhir. Ini menjadikan Everton mencatat rekor terbaik kedua di antara tim-tim Liga Premier. Mereka hanya kalah dari rival satu kota, Liverpool, yang memiliki torehan serupa dalam 52 laga beruntun.
Everton juga berhasil memperbaiki posisinya setelah menang atas Leicester. Kini, The Toffees menduduki peringkat 11 dengan memiliki 44 poin.
Rodgers Tanggung Jawab Kekalahan Leicester
Manajer Brendan Rodgers mengaku bertanggung jawab atas kegagalan Leicester. Meski menuai hasil buruk, namun dirinya optimistis tim mampu mempertahankan posisi di zona Liga Champions.
"Saya sepenuhnya bertanggung jawab atas hasil dan penampilan tim. Itu adalah tugas saya," kata Rodgers seperti dikutip laman klub.
"Saya senang kami menunjukkan penampilan bagus di separuh kompetisi sehingga kami menduduki posisi bagus. Meski saat ini berada pada periode kurang bagus, namun posisi kami tetap bagus dan semua masih bergantung kepada kami. Yang jelas, kami masih berpeluang berada di 4 besar," ucap eks manajer Liverpool ini.
Pemain Everton Gylfi Sigurdsson saat mengeksekusi penalti di pertandingan Liga Premier Inggris melawan Leicester City di Stadion Goodison Park, Kamis, 2 Juli 2020 dini hari WIB. Everton menang 2-1 di laga itu. (Foto: thesun.co.uk)
Laga itu memang berjalan ketat karena Everton tak ingin kehilangan poin meski menghadapi lawan yang berada di papan atas liga. Bahkan
laga baru berjalan 10 menit, tuan rumah sudah mengejutkan Leicester melalui Richarlison. Pemain tim nasional Brasil ini menyambut umpan dari Lucas Digne untuk menaklukkan kiper Kasper Schmeichel.
Tak lama berselang, Everton menambah keunggulan melalui Gylfi Sigurdsson dari titik penalti. Wasit David Coote memberikan penalti setelah meninjau insiden pelanggaran yang dilakukan Wilfried di kotak terlarang lewat VAR.
Baca juga:
Leicester Vs Chelsea, Mantap di Zona Liga Champions
Leicester Vs Everton, Buru Liverpool Diincar Arsenal
Hasilnya, Wilfried tertangkap handball dan wasit memberikan penalti. Dan, Sigurdsson sukses menaklukkan Schmeichel di menit 16. Skor 2-0 bertahan sampai turun minum.
Di babak kedua, Leicester mencoba bermain lebih agresif. Tekanan mereka akhirnya membuahkan hasil di menit 51.
Gol tim tamu dihasilkan Kelechi Iheanacho. Gol itu tercipta akibat kesalahan bek Mason Holgate yang hendak menyapu bola saat terjadi kemelut di depan gawang. Bola justru mengenai wajah Iheanacho dan memantul sehingga mengecoh kiper Jordan Pickford.
Selanjutnya, Leicester meningkatkan tekanan. Namun usaha Michael Keane masih gagal. Demikian pula peluang Ayoze Perez yang menerima umpan dari Jamie Vardy di injury time. Peluang terakhir Leicester itu gagal dituntaskan Perez. Skor tak berubah sampai akhir laga dan Everton menang 2-1. []