Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan jumlah korban tewas akibat erupsi Gunung Semeru bertambah menjadi 13 orang pada Minggu, 6 Desember 2021, sementara para petugas penyelamat yang bekerja semalaman berhasil mengangkat 10 orang dari puing-puing.
Erupsi mendadak gunung terbesar di Jawa itu mengejutkan penduduk pada Sabtu (4/12). Ribuan orang bergegas menyelamatkan diri dan ratusan keluarga terpaksa mengungsi ke tempat-tempat penampungan.
Sedikitnya 11 desa di Kabupaten Lumajang tertimbun abu vulkanik, menenggelamkan rumah-rumah, membunuh hewan ternak dan menyebabkan sejumlah orang mengungsi di masjid-masjid.
Video memperlihatkan Semeru memuntahkan kepulan abu tebal ke angkasa, membuat warga berteriak ketakutan dan lari menyelamatkan diri dari sebuah desa di dekatnya.
"Jumlah korban meninggal dunia menjadi 13 orang. Petugas penyelamat menemukan lebih banyak jenazah," kata Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari kepada Kantor Berita AFP.

"Sebanyak 10 orang yang terperangkap, diselamatkan dari area sekitar di Lumajang, Jawa Timur," kata Muhari.
Sedikitnya 57 orang cedera dalam erupsi itu, 41 di antaranya mengalami luka bakar, seperti dilansir BNPB dalam siaran pers.
Badan itu telah mengirim bantuan, termasuk pangan, terpal, masker, dan kantong jenazah (vm/ah)/AFP/voaindonesia.com. []
Evakuasi Korban Erupsi Gunung Semeru di Jawa Timur
Sejarah Erupsi Gunung Semeru di Lumajang Sejak 1913
Aktivitas Gunung Semeru Meningkat, Waspada Hujan Abu
Semeru dan Empat Gunung Mempesona di Malang