Direktur Jenderal Pertahanan: Hubungan Indonesia-Jepang Akan Semakin Kuat

Kementerian Pertahanan Indonesia optimis kemitraan dengan Jepang di bidang pertahanan dan keamanan akan semakin kuat.
Direktur Jenderal Strategi Pertahanan TNI Ujang Darwis berbicara pada resepsi JSDF. (Foto: Tagar/Dok Antara)

Kementerian Pertahanan Indonesia menegaskan keyakinannya bahwa kemitraan antara Indonesia dan Jepang di bidang pertahanan dan keamanan akan terus menguat di tengah berbagai tantangan di kawasan.

Optimisme ini diungkapkan oleh Direktur Jenderal Strategi Pertahanan Mayor Jenderal TNI Ujang Darwis saat memberikan sambutan pada acara Resepsi Hari Pasukan Bela Diri Jepang (JSDF) di Jakarta, Selasa, 13 November 2024.

“Dalam beberapa tahun mendatang, saya yakin bahwa ikatan antara kedua negara kita, terutama dalam bidang pertahanan dan keamanan, akan terus tumbuh semakin kuat saat kita bekerja sama untuk mengatasi tantangan yang muncul dan menjaga stabilitas kawasan,” kata Ujang.

Hubungan Indonesia-Jepang terjalin atas dasar saling menghormati, berbagi nilai-nilai bersama, dan kerja sama di berbagai bidang, termasuk pertahanan dan keamanan.

Kolaborasi kedua negara di bidang pertahanan terus berkembang untuk meningkatkan stabilitas regional, mempromosikan perdamaian, dan memperkuat kemampuan pertahanan. Ujang menambahkan bahwa peran penting JSDF diakui dalam mempromosikan keamanan, bantuan kemanusiaan, dan upaya bantuan bencana di seluruh dunia.

"Dedikasi JSDF terhadap perdamaian dan partisipasi aktifnya dalam kerja sama internasional menjadi contoh inspiratif bagi kita semua,” ujarnya.

Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi, menekankan bahwa sebagai dua negara maritim, Indonesia dan Jepang menghadapi tantangan yang sama di bidang pertahanan dan keamanan.

Situasi keamanan di Asia yang belum terlalu terjamin menjadi alasan bagi kedua negara untuk memperkuat kapasitas pertahanan, terutama di wilayah maritim. Masaki mengungkapkan harapannya untuk lebih banyak kerja sama dengan Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, yang memiliki pengalaman berharga sebagai menteri pertahanan.

“Sekarang Jepang dapat melakukan transfer peralatan militer tertentu di bawah batasan konstitusi. Dan saya pikir, ini sangat menarik bagi Indonesia untuk mengembangkan kerja sama,” ucap Masaki. Kerja sama ini diharapkan akan semakin memperkuat ikatan strategis antara kedua negara dalam menjaga stabilitas dan keamanan di kawasan.

Berita terkait
Jepang Dorong Para Pekerja untuk Coba Bekerja Empat Hari Kerja dalam Seminggu
Pemerintah Jepang pertama kali menyatakan dukungannya terhadap hari kerja mingguan yang lebih pendek pada 2021
PM Baru Jepang Ishiba Sebut Keamanan di Sekitar Jepang Paling Parah Sejak Akhir PD II
Ishiba, 67 tahun, adalah mantan menteri pertahanan yang sebelumnya menyerukan pembentukan NATO Asia
Belajar Bahasa Jepang dengan Cara Efektif
Petunjuk langkah-langkah untuk memulai belajar bahasa Jepang secara mandiri, termasuk penggunaan teknologi dan praktik berbicara.