Solo - Direktur Utama (Dirut) PT KAI, Edi Sukmoro, resmikan peron KA Bandara di Stasiun Solo Balapan, Kamis 28 Agustus 2019. Dalam tinjauannya, Edi memuji konsep bangunan dan penataan ruang tunggu di stasiun tersebut.
“Kalau yang sudah ada ruang tunggunya sama ya, tapi saya merasa ini desainnya luar biasa nyaman bagus dan ekspresif, milenial itu pasti melihat ini nyaman,” kata Edi.
Bangunan berlantai dua dengan luas 645 meter persegi dan 1.100 meter persegi tersebut memiliki fasilitas di antaranya 40 air conditioner, 3 ekskalator, dan 2 lift untuk penyandang disabilitas.
Menurut Edi, peron KA Bandara bisa menjadi role model pembangunan stasiun KA Bandara di daerah lainnya. “ Saya rasa begitu, tentunya ini akan menjadi model ruang tunggu KA Bandara, karena memang bapak Presiden sudah memberi arahan, bahwa seyogyanya bandara bandara besar itu tersambung dengan kereta,” ujar Edi.
Bagunan peron dan ruang tunggu KA Bandara di Stasiun Solo Balapan. (Foto: Tagar/Reyma Pramista)
Selain terhubung dengan Stasiun Adi Soemarmo, peron KA Bandara juga terhubung dengan Terminal Bus Tipe A Tirtonadi Solo yang dihubungkan dengan skybride. Peron KA Bandara sendiri merupakan stasiun bandara keenam yang dibangun oleh PT KAI, sebelumnya terdapat KA Bandara Kualanamu di Sumatra Utara, Stasiun Soekarno-Hatta, Bandara Minangkabau di Sumatera Barat, dan Stasiun Bandara di Palembang.
KA Bandara Diresmikan Akhir Tahun
Meski pembangunan peron KA Bandara sudah selesai, namun Edi mengaku perjalanan rute KA Bandara dari Stasiun Solo Balapan ke Bandara Adi Soemarmo Solo belum bisa beroperasi. PT KAI masih melakukan pembangunan jalur rel kereta ke bandara. “Berharap akhir tahun ini sudah tersambung semua dan ini sudah 95 persen pengerjaan,” kata Edi.
Selain masih menunggu pengerjaan fisik rel kereta, PT KAI sedang berkomunikasi dengan Kementrian Perhubungan (Kemenhub) perihal tarif KA Bandara.
“Ini sedang kita bicarakan dengan Kemenhub apakah hal tersebut sudah dimasukkan ke APBN tahun 2019 apa belum. Kalau operasionalnya bulan Oktober atau November itu seharusnya bisa masuk,” ujar Edi.
Bagi Edi, operasional KA Bandara nantinya bisa menjadi sarana untuk mengurangi kepadatan lalu lintas di darat. KA Bandara tersebut akan menghubungkan Bandara Internasional Adi Soemarmo, Solo dengan Bandara Internasioal Adi Sucipto, Yogyakarta. []