Dairi - Anggota Komisi II DPR RI, Djarot Saiful Hidayat, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Dairi, Sumatera Utara, Senin, 3 Januari 2020.
Djarot melakukan acara temu ramah dengan pemuka umat Katolik Kabupaten Dairi dan Pakpak Bharat, di aula Gereja Katolik Maria Pertolongan Orang Kristen, Sidikalang.
Sebelum ke lokasi pertemuan, Djarot bersama rombongan, berjalan kaki dari SMA St Petrus Desa Huta Rakyat, diiringi musik drum band dan obor oleh siswa sekolah itu, pukul 19.00 WIB.
Pimpinan Paroki Sidikalang, Pastor Mandius Siringo-ringo, mengapresiasi kedatangan legislator itu. Dikatakannya, itu merupakan kunjungan pertama anggota DPR ke lembaga tersebut. Djarot disematkan ulos, sebagai tanda kehormatan dan keakraban.
Pada kesempatan itu, Djarot menekankan agar semua pihak berupaya melestarikan lingkungan. Penghijauan kembali, berupa penanaman bibit pohon harus digalakkan, demi penyelamatan bumi.
“Jangan sampai kita mewariskan air mata. Tetapi kita harus mempersiapkan mata air bagi generasi mendatang,” kata Djarot.
Dia mengecam aksi pembabatan hutan yang mengganggu keseimbangan alam. Belakangan ini, hujan berubah jadi musibah banjir. Sebaliknya, saat kemarau, terjadi kekeringan.
Pemimpin yang sesungguhnya adalah mereka-mereka yang memberikan hatinya untuk memberikan pelayanan dan pertolongan bagi rakyatnya
"Kalau kita tidak menyelamatkan bumi ini, maka 50 tahun lagi Indonesia akan hancur, karena pohon-pohon akan habis, sungai-sungai tidak lagi mengalirkan air yang jernih,” tambahnya.

Di sisi lain, kepada kaum muda Katolik, Djarot mengharapkan agar kelak bisa menjadi pemimpin. Sehingga, bisa membuat kebijakan untuk membantu masyarakat banyak.
"Kalau pribadi, hanya sedikit yang bisa kita bantu. Tapi kalau pemimpin, kita punya APBD untuk dialokasikan bagi masyarakat banyak," katanya.
Djarot juga menekankan bahwa seorang pemimpin adalah parhobas (pelayan).
"Pemimpin yang sesungguhnya adalah mereka-mereka yang memberikan hatinya untuk memberikan pelayanan dan pertolongan bagi rakyatnya," katanya.
Kegiatan itu diisi dengan sesi tanya jawab. Turut hadir, Sekda Kabupaten Dairi Leonardus Sihotang, para pengurus gereja Katolik dari berbagai kecamatan, maupun dari Kabupaten Pakpak Bharat.[]