Wuhan - Saat orang-orang ingin bisa segera keluar dari Wuhan, dokter yang satu ini malah tetap tinggal di kota yang menjadi pusat penyebaran Novel Coronavirus (2019-nCov) atau virus corona baru. Philippe Klein merupakan Kepala Rumah Sakit SOS International di Wuhan, Provinsi Hubei.
"Saya bukan ingin dianggap sebagai pahlawan. Ini sudah menjadi tugas saya, dan saya sudah memikirkannya dengan baik," kata Klein ketika memberikan alasan mengapa memilih tetap tinggal di Wuhan, sementara negaranya Prancis tengah siap-siap untuk mengevakuasi warga. "Saya rasa akan jauh lebih berguna saya berada di sini daripada di Prancis," katanya lagi.
Seperti diketahui, virus corona telah menyebabkan 170 orang tewas di China, dengan ribuan lainnya terinfeksi di seluruh dunia. Virus ini telah terdeteksi di lebih dari selusin negara, termasuk di Amerika Serikat (AS) dan Kanada.
Saya sangat menyarankan orang-orang Prancis di Wuhan untuk segera pulang.
Dalam wawancara dengan AFP yang dikutip Channel News Asia, Kamis, 30 Januari 2020, Klein menyatakan bahwa ia ingin membantu warga negara Prancis yang tinggal di Wuhan dan warga lokal. Diperkirakan ada 500 warga negara Prancis yang terdaftar di konsulat Prancis di Wuhan.
Tidak semua warga negara Prancis ingin keluar dari Wuhan karena alasan profesional atau keluarga. Selain itu ada juga yang beralasan tidak mau menghabiskan waktu 14 hari dikarantina setelah mereka kembali ke Prancis. Namun, Klein, ayah empat anak yang telah menetap di China selama enam tahun merekomendasikan untuk segera meninggalkan Wuhan.
"Kekhawatiran saat ini adalah seluruh rumah sakit saat ini dimobilisasi untuk mengendalikan epidemi virus corona sehingga ada banyak cara manusia dapat tertular infeksi atau penyakit lain," ucap Klein, kelahiran Metz, Prancis.
Dokter Philippe Klein dari Prancis telah menetap di China selama enam tahun. (Foto: Channel News Asia| AFP|Hector RETAMAL).
Ia menambahkan, saat ini tidak tepat untuk pergi ke rumah sakit dalam kondisi penyebaran virus yang cepat. "Itulah sebabnya saya sangat menyarankan orang-orang Prancis di Wuhan untuk segera pulang," kata Klein.
Saya selalu memakai wajah secara kontinyu saat keluar rumah. Ini merupakan kewajiban yang ditetapkan pemerintah.
Virus corona telah memicu kekhawatiran akan wabah global yang lebih luas. Selain mengisolasi wilayah yang terinfeksi, pemerintah China mewajibkan pemakaian masker wajah di beberapa wilayah termasuk Wuhan. Banyak toko di kota-kota besar seperti Beijing yang kehabisan stok masker dalam beberapa hari terakhir.

Namun Klein menyarankan agar wabah tetap dalam perspektif. Menurutnya, penting untuk diingat bahwa flu dapat membunujh hingga 550.000 orang di planet ini dalam satu musim dalam waktu normal. "Saya selalu memakai masker wajah secara kontinyu saat keluar rumah. Ini merupakan kewajban yang ditetapkan pemerintah. Jadi semua orang di Wuhan wajib memakai masker," ucapnya.
Klein mengatakan secara psikologis, memakai masker itu merupakan hal yang menarik. "Dengan memakai masker wajah akan menghindari kita mengangkat tangan ke mulut," katanya. "Namun dari semua itu yang paling penting adalah menjaga kebersihan dan sering mencuci tangan," ucapnya lagi.[]