Jakarta - Striker muda Borussia Dortmund Erling Haaland kembali membuktikan ketajamannya sekaligus membawa tim menang 2-1 atas Paris Saint-Germain di laga pertama 16 Besar Liga Champions di Signal Iduna Park, Dortmund, Rabu 19 Februari 2020 dini hari WIB. Hanya kemenangan itu belum mengamankan langkah Dortmund ke perempat final.
Harapan Dortmund lolos ke 8 Besar tidak sepenuhnya mulus. Kemenangan mereka ternoda oleh gol bintang PSG, Neymar. Bahkan bila Haaland tak mencetak gol kedua, pertandingan bakal berakhir imbang dan ini bakal menyulitkan Dortmund.
Bagaimana tidak, klub Bundesliga Jerman ini masih harus menyelesaikan satu pertandingan lagi di kandang PSG di Parc des Princes, Kamis, 12 Maret 2020 dini hari WIB. Dan, PSG hanya butuh kemenangan satu gol di laga kedua tersebut.
Kuncinya adalah pertahanan yang bagus. Kami selalu punya solusi dalam setiap serangan. Namun bertahan secara cerdas, itu yang penting
Dortmund sendiri harus mempertahankan keunggulan tersebut bila ingin lolos ke perempat final. Juara Liga Champions 1997 ini memang hanya butuh imbang untuk menyingkirkan PSG. Bahkan bila mampu mencetak gol di kandang lawan, peluang untuk lolos kian terbuka.
Pelatih Dortmund Lucien Favre pun menyoroti gol Neymar yang sedikit mengganggu euforia kemenangan tim. Menurut dia pertahanan sangat penting karena gol tandang turut menentukan di Liga Champions.
"Kami tetap positif meski kebobolan gol yang tidak perlu di antara dua gol kami. Yang penting bagaimana tim bereaksi setelah skor disamakan. Kami tetap menyerang demi mencetak gol kedua," kata Favre seperti dikutip laman UEFA.
"Kuncinya adalah pertahanan yang bagus. Kami selalu punya solusi dalam setiap serangan. Namun bertahan secara cerdas, itu yang penting," ujarnya lagi.
Sementara, pelatih PSG Thomas Tuchel mengaku pemainnya kurang sabar sehingga strategi serangan balik gagal diterapkan dengan baik. Saat skor sudah 1-1, eks pelatih Dortmund ini berharap mencetak gol kedua. Namun mereka gagal mewujudkannya.
"Kami kurang sabar terutama saat menyerang. Strategi serangan balik juga tidak berjalan baik. Selain itu, kami tidak cukup bagus dalam penguasaan bola," kata Tuchel.
"Setelah terciptanya gol, saya merasa pertandingan menjadi lebih terbuka dan kami nyaris mencetak gol kedua. Namun kami gagal melakukannya," ucap pelatih asal Jerman ini.
PSG Tampil Lebih Baik
Di laga itu, PSG sesungguhnya tampil lebih baik dan mampu memberi tekanan pada tuan rumah. Bahkan Neymar sudah mengancam gawang Dortmund di menit-menit awal.

Hanya, serangan mereka selalu menemui kebuntuan. Demikian pula dua peluang Kylian Mbappe di babak pertama masih bisa digagalkan kiper Roman Burki. Skor di babak pertama masih 0-0.
Di babak kedua, baik Dortmund maupun PSG lebih intensif melakukan tekanan. Hasilnya, tuan rumah unggul lebih dulu saat Haaland menaklukkan kiper Keylor Navas di menit 69.
Gol tersebut berawal dari sepakan Raphael Guerreiro yang menyambut umpan Achraf Hakimi. Namun tendangannya masih bisa diblok. Bola rebound itu kemudian dituntaskan oleh Haaland.
Keunggulan Dortmund tak bertahan lama. Kolaborasi Mbappe dan Neymar sukses membobol gawang tuan rumah di menit 75. Dari umpan Mbappe yang kemudian dituntaskan oleh tandemnya dari Brasil ini mengubah skor menjadi 1-1.
Beruntung Dortmund memiliki Haaland. Striker berusia 19 yang nyaris bergabung dengan Manchester United ini mencetak gol keduanya hanya berselang tiga menit.
Dia menuntaskan umpan dari pemain pengganti Giovanni Reyna. Ini merupakan gol ke-10 Haaland di ajang Liga Champions sekaligus menyamai rekor striker Bayern Munich Robert Lewandowski.
Tidak ada lagi gol tercipta. Pasalnya, tendangan Neymar hanya nyaris menyamakan skor karena membentur tiang gawang. Skor 2-1 untuk Dortmund bertahan sampai akhir pertandingan. []